Oposisi Main Tangan, Pemilu Ulang Ricuh

Oposisi Main Tangan, Pemilu Ulang Ricuh
Pendukung oposisi memblokade jalan di Kisumu, Kenya. Foto: Reuters

jpnn.com, KISUMU - Para pendukung oposisi bentrok dengan polisi dan petugas keamanan yang berjaga di tempat-tempat pemungutan suara dalam pemilu ulang Kenya. Gas air mata, tembakan, dan perusakan mewarnai jalannya pesta demokrasi tersebut.

Imbasnya, seorang pemuda 19 tahun tewas di Kisumu karena tertembak di bagian paha. Puluhan orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.

Bentrokan yang terjadi di kantong-kantong oposisi sudah diperkirakan. Pemimpin oposisi Raila Odinga jauh hari sudah menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam pemilu ulang tersebut.

Dia yakin tidak ada yang berubah. Semua telah diatur dan Uhuru Kenyatta tetap bakal menjadi pemenang.

Politikus 72 tahun itu menyerukan kepada penduduk Kenya supaya tak ikut berpartisipasi dalam pemilu. Dia ingin memboikot pemilu agar kembali gagal dan tak diakui.

’’Yakinkan kawan, tetangga, dan semua orang agar tak berpartisipasi. Kami menyarankan pada penduduk Kenya yang menghargai nilai demokrasi dan keadilan untuk menggelar doa bersama atau tinggal saja di dalam rumah,’’ tegasnya.

Para pendukung Odinga mengamini dengan tidak datang ke tempat-tempat pemungutan suara (TPS). Berbeda dengan pemilu sebelumnya, antrean orang yang memberikan hak pilih sangat sedikit. Mereka takut diserang oposisi jika sampai datang untuk memberikan suara. Ketakutan tersebut nyata.

Yvonne Mwenesi menjadi salah satu korbannya. Perempuan 21 tahun itu dipukuli setelah keluar dari TPS. Untung polisi berhasil mengamankannya, tapi hidungnya telanjur berdarah.

Gas air mata, tembakan, dan perusakan mewarnai jalannya pesta demokrasi tersebut.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News