P2G: Pengelolaan LPTK Buruk, Jangan Heran Kualitas Guru Rendah
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Nasional Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengungkapkan faktor penyebab rendahnya kualitas guru di Indonesia.
Salah satunya buruknya pengelolaan guru yang dimulai dari hulunya yakni lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).
"Sebagai organisasi guru, P2G memandang perlunya pembenahan dalam rekrutmen guru dan disain pengembangan kompetensi guru ke depan," kata Satriwan di Jakarta, Rabu (25/11).
Dalam rekrutmen guru, lanjutnya, persoalannya sebenarnya sudah muncul di level hulu yakni ketika mahasiswa calon guru masuk kampus LPTK.
Harus ada pembenahan seleksi masuk LPTK bagi calon guru, termasuk revitalisasi pengelolaan LPTK secara nasional.
Bagaimana pun juga LPTK masih menjadi "pabrik" calon guru. "Rendahnya kompetensi guru Indonesia hingga sekarang, tak lepas dari buruknya pengelolaan guru mulai dari hulunya yakni LPTK tersebut," ujarnya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harusnya juga melaksanakan perintah Pasal 22 dan Pasal 23 UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Pasal 22 ayat (1) berbunyi pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat menetapkan pola ikatan dinas bagi calon guru untuk memenuhi kepentingan pembangunan pendidikan nasional atau kepentingan pembangunan daerah.
Kornas P2G Satriwan mengungkapkan masalah rendahnya kualitas guru lantaran buruknya pengelolaan LPTK sebagai pabrik guru
- Tingkatkan Kualitas Guru, Disdik Sorsel Menyiapkan Anggaran Rp 300 Juta
- 5 Sikap P2G Terhadap Tidak Wajibnya Ekskul Pramuka di Sekolah
- 5 Berita Terpopuler: Penempatan Guru PPPK 2023 Beda, PGRI Soroti Nasib P1-P4, Banyak Penolakan
- Guru Tolak Penggunaan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis
- Organisasi Guru Menilai Gagasan Pendidikan 3 Capres Hanya Gimik
- P2G Desak Kemendikbudristek Menuntaskan 3 Dosa Pendidikan