Pakar Beberkan Kunci Menyongsong Indonesia Emas 2045, Harus Punya 2 Hal

Pakar Beberkan Kunci Menyongsong Indonesia Emas 2045, Harus Punya 2 Hal
Pakar dari berbagai universitas memberikan pandangannya terkait upaya menyongsong Indonesia Emas 2045 dalam seminar yang diselenggarakan Unipa dan Forum 2045. Foto: Dok Forum 2045

jpnn.com, JAKARTA - Pakar dari berbagai universitas memberikan pandangannya terkait upaya menyongsong Indonesia Emas 2045 dalam seminar yang diselenggarakan Unipa dan Forum 2045.

Adapun seminar nasional itu digelar dengan tema 'Masa Depan Manusia NTT Pembangunan Manusia NTT, Pembangunan Manusia di NTT dan Indonesia Emas 2045' di Universitas Nusa Nipa (Unipa), Nusa Tenggara Timur (NTT) Jumat (26/5).

Forum 2045 menyatakan momen Indonesia emas pada 2045 adalah kesempatan bagi semua lapisan masyarakat untuk memberikan kontribusi lokal dan nasional. Tak terkecuali, masyarakat NTT. Sejarah membuktikan tingginya potensi sumber daya manusia NTT.

Co-founder Strategic Policy Institute Dr. Amin Subekti yang menjadi salah satu pembicara dalam seminar tersebut menyatakan banyak tokoh nasional hingga internasional dilahirkan oleh provinsi ini.

Mulai dari ahli bahasa Gorys Keraf, mantan Menteri Keuangan Frans Seda, eks Rektor UGM Prof. Herman Johannes hingga banyak olahragawan dan seniman yang masih eksis di era sekarang.

Namun, pekerjaan rumah bagi masyarakat NTT ke depan adalah mengoptimalkan potensi yang luar biasa itu menjadi menjadi kontribusi untuk mewujudkan Indonesia emas 2045.

Seabad kemerdekaan merupakan momen untuk mengevaluasi sejauh mana cita-cita kemerdekaan dapat dicapai oleh bangsa, dengan sumbangsih dari berbagai pihak termasuk anak bangsa dari berbagai wilayah Indonesia.

Untuk mengoptimalkan potensi SDM NTT itu pemerintah nasional, Pemprov NTT dan masyarakat diminta berkolaborasi dengan semua pihak.

Pakar dari berbagai universitas memberikan pandangannya terkait upaya menyongsong Indonesia Emas 2045 dalam seminar yang diselenggarakan Unipa dan Forum 2045.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News