Pakar Dorong Tes Serologi Massal di Era Normal Baru

Pakar Dorong Tes Serologi Massal di Era Normal Baru
Ilustrasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dono Widiatmoko mendorong dilakukannya tes serologi massal di era normal baru ditandai dengan banyaknya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Juni ini.

"Sebagai alternatif, tes serologi bisa dilakukan. Jika dilakukan pada populasi secara acak, tes ini bisa melihat sejauh mana infeksi COVID-19 terjadi pada populasi tersebut," kata Dono kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/6).

Dosen senior di University of Derby, Inggris Raya, itu mengatakan, saat ini untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dilakukan melalui tes PCR.

Tes PCR, kata dia, menjadi standar utama dalam mengonfirmasi positif tidaknya seseorang tertular SARS-Cov-2. Akan tetapi, tes PCR memiliki kendala.

Keterbatasan itu, kata dia, antara lain mencakup keterbatasan laboratorium dan alat PCR, reagen serta tenaga terlatih yang mampu melakukan tes secara akurat. Selain itu, tes PCR memerlukan biaya yang cukup besar dan waktu yang relatif lama.

Untuk itu, metode tes yang lain seperti tes serologi cenderung lebih efisien, lebih mudah digunakan dan harganya relatif tidak mahal sehingga tes massal sangat memungkinkan.

Dia mengatakan berkumpulnya para pekerja di era normal baru dalam satu waktu dan satu tempat memungkinkan terjadinya kluster-kluster baru COVID-19 jika tidak diantisipasi sedini mungkin. Antisipasi dimulai dari pendeteksian tes serologi.

Cara kerja tes serologi, kata dia, dilakukan dengan mengecek antibodi pasien yang arahnya mencari bukti respon kekebalan tubuh, berupa antibodi IgM dan IgG terhadap SARS-CoV-2

Berkumpulnya para pekerja di era normal baru dalam satu waktu dan satu tempat memungkinkan terjadinya kluster-kluster baru COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News