Paris Diporak Poranda Demo Tolak Kenaikan Harga

Paris Diporak Poranda Demo Tolak Kenaikan Harga
Demonstran berpose usai melakukan aksi vandalisme di Paris. Foto: AFP

jpnn.com - Kecantikan Kota Paris, Prancis, ternoda. Pada Sabtu (1/12), massa yang menamakan diri gerakan gilets jaunes alias rompi kuning turun ke jalan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Januari tahun depan.

Demo berakhir ricuh yang mengakibatkan lebih dari seratus orang terluka. Reuters menyatakan bahwa itulah kericuhan terburuk sejak 1968.

Hingga kemarin, Minggu (2/12) di berbagai titik terlihat sisa-sisa aksi massa. Mobil-mobil terbakar. Kaca-kaca toko pecah. Vandalisme terjadi di berbagai lokasi. Beberapa gedung masih tampak gosong.

Saat kericuhan terjadi, setidaknya ada 190 titik api yang harus dipadamkan petugas. Area yang biasanya dipadati turis dan orang-orang yang berbelanja kebutuhan Natal menjadi seperti medan perang.

Status darurat negara kini dipertimbangkan untuk mengontrol situasi. Itulah yang diungkapkan Benjamin Griveaux, juru bicara pemerintah. ''Kami harus memikirkan langkah-langkah yang diambil sehingga insiden seperti ini tidak terjadi lagi,'' ujarnya saat diwawancarai radio Europe 1.

Pemerintah memang tidak bisa tinggal diam. Sebab, massa telah keterlaluan. Mereka mencoret-coret monumen paling terkenal di Paris, Arc de Triomphe.

Monumen tersebut dibangun untuk menghormati mereka yang tewas saat Revolusi Prancis dan Perang Napoleon. Nama-nama para jenderal dan prajurit lainnya terukir di temboknya. Patung Marianne juga mengalami kerusakan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron berang mengetahui imbas kericuhan aksi gerakan rompi kuning tersebut. Begitu pulang dari KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, Minggu pagi dia langsung meninjau Arc de Triomphe.

Kecantikan Kota Paris, Prancis, ternoda. Pada Sabtu (1/12), massa yang menamakan diri gerakan gilets jaunes alias rompi kuning turun ke jalan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News