Patrialis Ragukan Data Intel AS Soal Tewasnya Munir

Patrialis Ragukan Data Intel AS Soal Tewasnya Munir
Patrialis Ragukan Data Intel AS Soal Tewasnya Munir
JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Patrialis Akbar meragukan informasi dalam kawat diplomatik AS tentang pembunuhan aktifis HAM, Munir yang bocor di Wikileaks. Menurut Patrialis, pemerintah tidak akan menelan mentah-mentah informasi dari para intel AS itu yang akhirnya bocor ke dunia maya.

"Harus dilihat dan diukur dahulu akurasinya. Sebab tidak semua informasi dari Wikileaks itu benar," ujarnya di Jakarta, Senin (20/12).

Mantan anggota Komisi Hukum DPR yang gagal terpilih pada Pemilihan DPD tahun 2009 itu juga mengatakan, Kementrian yang dipimpinnya juga tidak dalam kapasitas untuk menanggapi dugaan keterlibatan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) dalam tewasnya Munir. "Terlalu dini bagi Kementerian Hukum dan Ham untuk bersikap tentang adanya informasi yang dilansir Wikileaks," ucapnya.

Namun sebagai data, Patrialis menganggap hal itu sah-sah saja. "Jadi, silahkan itu (data di Wikileaks) dipelajari terlebih dahulu oleh penegak hukum kita," ucapnya.

JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Patrialis Akbar meragukan informasi dalam kawat diplomatik AS tentang pembunuhan aktifis HAM, Munir yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News