PBSI Ogah jadi Tuan Rumah Turnamen Besar BWF Sampai 2025

PBSI Ogah jadi Tuan Rumah Turnamen Besar BWF Sampai 2025
Ilustrasi bulu tangkis. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia atau PBSI memutuskan tidak ikut bidding atau mengajukan diri menjadi penyelenggara major events BWF (federasi bulu tangkis dunia hingga tahun 2025.

Langkah ini diambil karena PBSI merasa ada kebijakan BWF yang merugikan negara tuan rumah.

Untuk diketahui ada enam turnamen perorangan maupun beregu yang masuk dalam kategori major events, yakni Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Dunia Veteran, Kejuaraan Dunia Junior, Kejuaraan Dunia Junior Beregu, Piala Thomas dan Uber, dan Piala Sudirman.

Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto menjelaskan, kebijakan yang dinilai merugikan dalam penyelenggaraan major events adalah pembagian komisi sebesar 80-20, di mana 80 persen pendapatan dari sponsor dikendalikan penuh oleh BWF, sedangkan negara penyelenggara hanya dapat sisanya.

Pembagian komisi 80-20 tersebut misalnya dalam pemasangan logo sponsor di pinggir lapangan, backdrop media zone, dan segala bentuk promosi lainnya.

Budiharto mengatakan, persentase tersebut tentunya sangat berat sebelah dan merugikan negara penyelenggara. Apalagi, kebutuhan dana untuk penyelenggaraan major events sangat besar dan terus bertambah tiap tahun.

Selain Indonesia, Tiongkok dan Malaysia juga dilaporkan sudah mengambil sikap yang sama. Mereka menilai BWF tidak fair dalam hal ini.

Karena itu, Budiharto menilai, ada baiknya jika aturan tersebut diubah dan lebih menguntungkan negara penyelenggara.

Enam turnamen yang masuk major events BWF yakni Kejuaraan Dunia, Veteran, Kejuaraan Dunia Junior, Junior Beregu, Piala Thomas dan Uber serta Piala Sudirman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News