PDIP Hadapi Hoaks dan Serangan dengan Politik Berkeadaban
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan mengajak sesama kader partainya untuk tak mudah terprovokasi dengan berbagai hoaks dan ujaran kebencian yang menyasar partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Menurutnya, serangan bertubi-tubi yang memojokkan PDIP justru menjadi pemacu partai pemenang Pemilu 2014 untuk terus bekerja demi rakyat.
“Berbagai serangan negatif tersebut harus diubah menjadi energi positif untuk terus melakukan perbaikan ke dalam dan ke luar, sehingga partai semakin hadir di tengah rakyat,” ujar Hasto, Selasa (13/2).
Menurut Hasto, sebaiknya kader dan simpatisan PDIP menghadapi berbagai serangan dengan senyuman. Jika sudah menyangkut martabat partai, katanya, sebaiknya tetap mengedepankan jalur hukum.
Hasto lantas mencontohkan konsistensi Megawati dalam mengedepankan hukum. Ketika PDIP masih bernama PDI pada era Orde Baru, kantor pusat partai berlambang kepala banteng itu di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat diserang pihak lain.
Bahkan, PDI pimpinan Megawati kala itu tak bisa mengikuti Pemilu 1997. Namun, Megawati tetap konsisten menempuh jalur hukum demi politik yang berkeadaban.
“Semangat untuk terus berjuang mewujudkan politik yang berkeadaban terus disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri meski beliau terus menerus diserang dan difitnah, termasuk fitnah soal larangan azan baru-baru ini,” tutur Hasto. Baca juga: Bu Megawati Difitnah Lagi
Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, Megawati selalu diam ketika menghadapi berbagai serangan. Namun, diamnya putri Proklamator RI Bung Karno itu juga dibarengi keprihatinan.
“Bahwa martabat kita sebagai bangsa mengalami kemunduran,” ujarnya seraya menegaskan, Bangsa Indonesia seharusnya terus menerus berjuang agar nilai-nilai Pancasila benar-benar menjadi dasar dan kultur.
Belakangan ini PDI Perjuangan disasar hoaks tentang dukungan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu atas larangan azan di masjid-masjid.
- Tamil Selvan: Gugatan PDIP ke PTUN Tak Akan Tunda Pelantikan Prabowo-Gibran
- PDIP Masih Buka Pintu untuk Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Tetapi
- PDIP Jaring Nama Untuk Pilgub Jakarta, Ada Risma, Azwar hingga Andika Perkasa
- PDIP Menggugat KPU ke PTUN, Arief Poyuono Bakal Ajukan Gugatan Intervensi
- Airlangga Hartarto: Bagi Kami, Pak Jokowi dan Mas Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar
- Gugatan Disidangkan di PTUN, Tim Hukum PDIP Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran