Pecah, Massa dan Polisi Bentrok di Bawaslu

Pecah, Massa dan Polisi Bentrok di Bawaslu
Bentrokan antara massa Kedaulatan Rakyat dengan aparat kepolisian akhirnya tak bisa dihindari lagi. Bentrokan itu pecah sekitar pukul 20.00, Rabu (22/5). Fathan Sinaga

jpnn.com, JAKARTA - Bentrokan antara massa Kedaulatan Rakyat dengan aparat kepolisian akhirnya tak bisa dihindari lagi. Bentrokan itu pecah sekitar pukul 20.00, Rabu (22/5).

Awalnya kondisi kondusif di antara kedua pihak. Orasi dan salawat para pedemo berjalan lancar.

Suasana tersebut mulai mencekam saat aparat kepolisian maju selangkah sembari menghentakkan tamengnya ke tanah.

Hal tersebut membuat massa kaget dan meminta agar polisi tidak maju lagi. Tetapi polisi tetap maju sehingga massa melawan.

BACA JUGA : Ada Perusuh Demo Bawaslu Mengaku Dibayar, Lebih Kurang Rp 6 Juta

Massa yang didatangi polisi itu akhirnya mundur teratur. Namun, dari belakang massa melempari polisi dengan botol aqua. Setelah itu, massa yang lainnya ikut melempari dengan kayu, bambu dan benda yang dibakar.

Meski menerima serangan, polisi hanya diam. Bahkan, saat petasan menghempas tameng dan barisan Brimob, aparat penegak hukum itu pun hanya berlindung di balik tameng. Tetapi kondisi itu hanya bertahan sekitar 15 menit.

BACA JUGA : Biarkan Pendukungnya Demo di Bawaslu, Prabowo Disebut Tak Punya Bukti Maju ke MK

Polisi akhirnya menembak dengan gas air mata pada massa yang mulai rusuh di depan Bawaslu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News