Pemasaran Food Startup Masih Bersifat Regional
”Kami berharap, setelah show case ini, para pelaku start-up dapat menemukan mitra usaha untuk mengembangkan pasar. Termasuk ekspansi pasar luar negeri,” ujar Fadjar.
Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simandjuntak menjelaskan, saat ini pemasaran food start-up masih banyak dilaksanakan hanya secara regional seperti di pusat oleh-oleh atau supermarket lokal.
Padahal, produk-produk anak muda Indonesia dinilai sangat layak untuk dipasarkan di luar negeri.
”Karena itu, kami harus membantu mereka untuk menemukan orang yang mau dijadikan mitra guna mengembangkan bisnisnya sampai ke luar negeri. Selama expo di Surabaya ini, Bekraf menekankan bukan ajang untuk melariskan produknya saja, tetapi juga menawarkan bisnisnya ke para investor,” ujar Joshua. (car/c25/fal)
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kontribusi produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif (ekraf) kuliner pada 2017 merupakan yang terunggul.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Industri Kuliner Diprediksi Tumbuh 7 Persen di 2024
- Hetifah: Semoga Mas Gibran Konsisten Memajukan Ekraf di Balikpapan & Kaltim
- Rapat Kerja I HCI Soroti Keberlanjutan Industri Kuliner Indonesia
- Badan Otonom F&B HIPMI Jaya Mendorong Pertumbuhan Bisnis Kuliner
- Feraldo Orazio Teranggono, Sosok Di Balik Kesuksesan Enak Eco
- HIPMI Culinary Indonesia Angkat Kuliner Nusantara Jadi Raja di Negeri Sendiri