Pembangunan Daerah Perbatasan Masih Retorika

Pembangunan Daerah Perbatasan Masih Retorika
Pembangunan Daerah Perbatasan Masih Retorika
JAKARTA - Komitmen pemerintah untuk membangun daerah perbatasan dipandang belum fokus. Buktinya, hampir semua perbatasan di Indonesia masih jauh tertinggal kondisinya dibandingkan daerah lain.

"Anda kalau pergi ke perbatasan di Kalimantan selama satu minggu, pulang langsung sakit malaria," kata Ryaas Rasyid, saat menjadi pembicara di hadapan para anggota Komite I DPD, di Senayan, Jakarta, Selasa (27/10).

Menurut Ryaas, agar daerah perbatasan tidak lagi terbelakang, pemerintah harus fokus membuka daerah yang terisolasi, termasuk wilayah perbatasan. "Pemerintah mengatakan daerah perbatasan merupakan halaman depan rumah kita. Tapi apa yang dilakukan? Anggaran di perbatasan sangat kecil, pembangunannya masih retorika," ungkap Ryaas Rasyid pula.

Disampaikan lagi oleh mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara tersebut, pemerintah harus lebih mengedepankan pembangunan wilayah perbatasan, agar tidak malu dengan negara tetangga. "Wilayah perbatasan kita supaya bagus, dan tidak malu pada tetangga," ucapnya tegas.

JAKARTA - Komitmen pemerintah untuk membangun daerah perbatasan dipandang belum fokus. Buktinya, hampir semua perbatasan di Indonesia masih jauh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News