Pembobol Kartu Kredit Suka Main Game dan Putus Sekolah

Pembobol Kartu Kredit Suka Main Game dan Putus Sekolah
Hacker. Ilustrasi: Daily Telegraph/Alamy

Sebab, dengan kemampuannya itu, Dimas kerap traveling ke sejumlah negara. "Ini tipe hacker yang flamboyan. Sukanya jalan-jalan," ungkapnya.

Dimas merupakan gamers. Saat masih SMP, dia sering nge-game di warnet. Namun, setelah mulai mahir carding, Dimas bermain di rumah. Pasang wifi sendiri.

Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menyatakan kagum dengan talenta kedua tersangka. Umur mereka masih sangat muda. Namun, mereka sudah punya keahlian spesialis. Hanya, keduanya terjerumus ke dalam tindak pidana. "Sayangnya, salah jalan. Seharusnya bisa diarahkan," ungkapnya.

Aktivitas sehari-hari Dimas dan Ferry hampir mirip. Menghabiskan waktu di dalam kamar, mengirim barang hasil kejahatan ke jasa ekspedisi, dan nongkrong di kafe bersama teman-temannya.

Kafe yang dipilih, lanjut Harissandi, juga tak sembarangan. Rata-rata cukup berkelas. Dimas dan Ferry juga diketahui kerap berkunjung ke kelab malam.

Di sisi lain, para tersangka kerap menyisihkan sebagian "penghasilannya" untuk diberikan kepada orang tua.

Tak banyak. Sekitar Rp 1 juta-Rp 2 juta saja setiap bulan. "Ya, jelas diterima. Mereka kan enggak tahu asalnya dari mana," seloroh mantan Wakapolres Kediri Kota itu.

Seperti diberitakan, Ferry dan Dimas ditangkap Polda Jatim karena membobol kartu kredit. Hasilnya digunakan untuk berbelanja barang branded dan pelesir ke sejumlah negara. (mir/c6/eko/jpnn)


Pelaku berbelanja dengan menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain yang diperoleh secara ilegal.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News