Pemerintah Ancang-Ancang Tarik Utang Rp 147,5 Triliun
Indikator risiko utang pada Mei 2017 menunjukkan sedikit perubahan pada risiko tingkat bunga.
Variable rate ratio berada di level 11,3 dan refixing rate di level 19,3.
Indikator jatuh tempo utang dengan tenor hingga lima tahun naik dari 37,2 persen menjadi 38,6 persen dari total outstanding.
Rata-rata perdagangan SBN di pasar sekunder pada Mei lalu cenderung meningkat bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Porsi kepemilikan oleh asing atas SBN yang dapat diperdagangkan pada Mei 2017 mencapai 39,15 persen.
Mayoritas investor asing masih memegang SBN dengan jangka menengah–panjang atau lebih dari lima tahun.
Imbal hasil SUN, baik domestik maupun SUN valas, pada akhir Mei turun jika dibandingkan dengan posisi akhir 2016.
Tahun lalu, rata-rata penurunan mencapai 59 bps untuk SUN domestik dan 17 bps untuk SUN berdenominasi USD.
Pemerintah telah menetapkan target indikatif penerbitan surat berharga negara (SBN) pada kuartal ketiga 2017 mencapai Rp 147,5 triliun.
- Sri Mulyani Mulai Bahas Rancangan APBN 2025
- Jokowi Bicara Memihak di Pemilu, Sri Mulyani Tekankan Netralitas Sebagai Value
- Rasio Utang Indonesia 38 Persen, Ekonom Sebut Masih Aman, Alasannya?
- BCA Raih 9 Penghargaan dari Kementerian Keuangan
- Bibit.id Raih 4 Penghargaan dari Kementerian Keuangan
- Tingkatkan Kinerja Ekspor Nasional, Ini Langkah Strategis yang Dilakukan Bea Cukai