Pemerintah Bantah Data Pertahanan RI Dicuri

Pemerintah Bantah Data Pertahanan RI Dicuri
Pemerintah Bantah Data Pertahanan RI Dicuri
BOGOR - Pemerintah membantah bahwa ada data penting pertahanan militer Indonesia yang dicuri oleh mata-mata Korea Selatan. Menurut Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, Indonesia tidak kehilangan data apapun ketika rombongan delegasi Indonesia menghadiri undangan Presiden Korea Selatan di Seoul pekan lalu.

"Kita pastikan tidak ada hubungan dengan kehilangan data apapun di militer. Pertahanan tak ada kaitannya dengan itu. Kita memang ikut tim ekonomi namun kaitannya membicarakan ekonomi bagaimana proses kerjasama industri di kedua belah pihak,'' kata Sjafrie di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (21/2).

Dugaan pencurian data penting ini terjadi saat pekan lalu rombongan delegasi Indonesia menghadiri undangan dari Presiden Korea. Bahkan Media lokal di Korea Selatan, Korea Times dan Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa data dalam laptop salah satu delegasi Indonesia tersebut dicuri oleh tiga orang tersangka. Data-data yang dicuri tersebut berisi informasi rahasia militer terkait rencana pembelian  pesawat tempur Korea Selatan oleh militer Indonesia menggunakan USB memory stick.

Sjafrie mengatakan dalam kunjungan ke Korea yang dibicarakan sangat tekhnis sehingga tidak perlu dengan data rahasia segala. Apalagi kata dia, data yang bersifat pertahanan suatu negara yang kemudian disimpan di dalam sebuah laptop yang rawan diketahui pihak luar.

BOGOR - Pemerintah membantah bahwa ada data penting pertahanan militer Indonesia yang dicuri oleh mata-mata Korea Selatan. Menurut Wakil Menteri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News