Pemerintah Fokus pada Pengadaan Vaksin Covid-19 dan Membangkitkan Sektor Pariwisata

Pemerintah Fokus pada Pengadaan Vaksin Covid-19 dan Membangkitkan Sektor Pariwisata
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers secara daring dengan BNPB, Kamis (10/9). Foto: Rizki Sandi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemulihan kesehatan akibat pandemi Covid-19 menjadi prioritas pemerintah saat ini. Meskipun demikian upaya ini tetap beriringan dengan pemulihan ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi.

Saat ini pemerintah tengah mengupayakan kerja sama dengan sejumlah pihak dalam pengadaan vaksin Covid-19 sebagai langkah penanganan pandemi.

Sembari fokus pada sektor kesehatan, pemerintah terus berupaya menangani sisi ekonominya. Salah satunya di sektor pariwisata.

Kedua hal ini menjadi pembahasan saat Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Rapat Koordinasi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Parekraf Wishnutama terkait pengadaan vaksin dan protokol kesehatan pada sektor pariwisata di Kemenko Perekonomian.

"Pada sektor kesehatan, pengadaan dan penyediaan vaksin Covid-19 menjadi prioritas pemerintah dengan target 30 juta vaksin pada akhir tahun 2020 dan akan ditingkatkan menjadi 290 juta vaksin di tahun 2021," kata Airlangga dalam akun Instagram @airlangtahartarto_official.

Menko Airlangga menyampaikan, untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri, pemerintah telah menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga, baik dalam negeri seperti BUMN, lembaga riset Eijkman Institute, dan lembaga internasional serta pihak swasta. 

"Pemerintah berupaya untuk menjamin vaksin yang aman, cepat, terjangkau, dan dapat diakses oleh masyarakat," ujar Airlangga.

Sementara itu, untuk pemulihan ekonomi nasional, Menko Airlangga menegaskan komitmen pemerintah membangkitkan sektor pariwisata yang terkena cukup dalam karena pandemi Covid-19.

Komitmen pemerintah membangkitkan sektor pariwisata yang terkena cukup dalam karena pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News