Pemerintah Jalankan Prosedur Antisipasi Kasus Hepatitis Akut

Pemerintah Jalankan Prosedur Antisipasi Kasus Hepatitis Akut
Kemenkes menindaklanjuti kasus hepatitis akut misterius. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Terkait dengan PTM, Agus mengakui ada dua kekhawatiran. Pertama berkenaan dengan covid-19 yang masih berada dalam pantauan usai mudik Lebaran 2022.

“Kedua adalah kecemasan terkait kasus suspek (probable) Hepatitis di masyarakat. Walaupun sampai hari ini belum ada yang pernah ada yang definitif. Karena kita masih mengikuti perkembangan keilmuan dan pemberitaan lebih lanjut," ungkapnya.

Meski demikian, Agus tetap menekankan agar semua pihak patuh dalam pelaksanaan protokol kesehatan.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Piprim Basarah Yanuarso mengharapkan orang tua terus menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat, jangan panik jika anak mulai sakit dan langsung membawa anak ke dokter.

“Selama pandemi ini kita sudah belajar mengatasi penularan melalui saluran pernafasan, lewat masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Dilanjutkan bagaimana mencegah penularan dari saluran cerna, konsumsi makanan yang matang, menghindari dari pencemaran,” ujar Piprim, Kamis malam.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau masyarakat khususnya orang tua yang memiliki anak untuk mengantisipasi penyebaran hepatitis akut yang dilaporkan cukup membahayakan bagi anak.

Dia juga mengingatkan Pemerintah bekerja cepat dalam memonitor dan mengatasi penyakit ini.

“Peran orang tua sangat penting dalam menghadapi hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan menjaga pola keseharian anak,” ujar Puan dalam keterangan pada media.

Pemerintah telah membahas beberapa tema pokok terkait hepatitis akut, di antaranya prosedur penanganan yang bisa diantisipasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News