Pemerintah Pastikan Program Sekolah Rakyat Berlanjut, Targetkan Perluasan Hingga 2029
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menegaskan komitmen untuk melanjutkan program strategis Sekolah Rakyat Berasrama, sebagai upaya memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
Program itu merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang dijalankan di bawah koordinasi Kementerian Sosial (Kemensos) dengan dukungan penuh dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Analis Madya Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Roni Parasian menjelaskan bahwa program tersebut, memanfaatkan dan mengoptimalkan anggaran lintas kementerian agar penyelenggaraannya tetap efisien.
“Pemerintah mampu mengombinasikan berbagai program yang ada, sehingga Sekolah Rakyat tidak akan membebani APBN. Semua program Presiden tetap berjalan beriringan,” ucap Roni dalam keterangannya, pada Rabu (8/10).
Fase awal program, yakni Sekolah Rakyat Rintisan, telah dimulai pada ajaran 2025/2026 dengan memanfaatkan fasilitas negara yang direnovasi.
Pemerintah menargetkan pembangunan gedung khusus mulai 2026 dan memperluas jangkauan hingga 2029.
Saat ini, sudah terdapat 165 sekolah rintisan yang beroperasi di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Sekjen Kemensos Robben Rico menuturkan program lahir dari kesadaran atas lambatnya penurunan angka kemiskinan dan tingginya jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS).
Pemerintah menegaskan komitmen untuk melanjutkan program strategis Sekolah Rakyat Berasrama sebagai upaya memutus rantai kemiskinan
- CPNS 2026: Ada Informasi dari Purbaya, Anak SMA Perlu Tahu
- Puji Prabowo, Raja Yordania: Anda Membuat Kehidupan Rakyat Jauh Lebih Baik
- Waketum Golkar Harap Perdebatan soal Gelar Pahlawan Soeharto Tidak Didasari Kebencian
- 4 Poin Penting Pendapat Prof Yusril soal Kasus 2 Guru ASN Luwu Utara
- Ulasan Yusril Kasus 2 Guru ASN Luwu Utara Mendapat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo
- Penyidik Polri yang Tangani Kasus 2 Guru ASN di Luwu Utara Diperiksa Propam
JPNN.com




