Pemerintah Revisi Asumsi Makro APBN 2011

Pemerintah Revisi Asumsi Makro APBN 2011
Pemerintah Revisi Asumsi Makro APBN 2011
JAKARTA—Pemerintah akhirnya merevisi  merevisi asumsi makro APBN 2011. Revisi khususnya pada nilai tukar rupiah dan harga minyak. Hal ini karena rupiah kian menguat terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) dan harga minyak dunia terus melonjak di luar prediksi semula. ’Yang (direvisi) berkaitan dengan minyak. Nilai tukar juga pasti kita revisi. Tapi, revisi dalam arti baik karena saya lihat teman-teman media kalau ngomong revisi APBN negatif saja,’’ kata Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan, Bambang Brodjonegoro pada wartawan di Jakarta, Senin (11/4).

Data di Bank Indonesia (BI) mencatat, Dolar AS yang kian melemah berdampak pada penguatan mata uang lainnya termasuk rupiah. Rupiah bahkan menguat hingga ke level Rp8.642 per USD. Penguatan juga terjadi pada Euro yang menguat ke 1,4396 per USD, Pound menguat 1,6408 per USD dan Dolar Australia menguat 1,0619 per USD.

Untuk nilai tukar rupiah ini, Bambang mengasumsikan revisi harus dilakukan lebih rendah dari yang ditetapkan APBN yakni Rp9.250 per USD. Namun demikian, pihaknya berjanji akan terus memantau pergerakan nilai tukar ini hingga beberapa pekan kedepan sebelum memutuskan nilai revisi. Namun saat ditanya nilai yang dianggap aman, Bambang mengatakan Rp9.000 sebagai angka yang moderat.

‘’Menurut saya yang paling aman itu Rp9.000, saya bilang moderat. Tapi kalau mau lebih juga bisa. Tapi kita lihatlah nanti, karena ini masih bulan April dan kita masih punya 1-2 bulan lagi untuk melihat perkembangan terakhir. BI pasti lebih tahu itu,’’ kata Bambang. Sementara itu, pemerintah juga dipaksa ekstra waspada dengan kenaikan harga minyak menuju level tertinggi. Pada perdagangan London pekan lalu, harga minyak sudah menyentuh USD120,63 per barel atau menjadi yang tertinggi sejak 2,5 tahun terakhir.

JAKARTA—Pemerintah akhirnya merevisi  merevisi asumsi makro APBN 2011. Revisi khususnya pada nilai tukar rupiah dan harga minyak. Hal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News