Pemerintah Siapkan 6 Strategi untuk Cegah Gelombang Ketiga Penularan Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya mencegah terjadinya gelombang ketiga penularan Covid-19 di Indonesia setelah pelaksanaan libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan pemerintah melakukan enam strategi utama mengantispasi gelombang ketiga itu.
Pertama, kata pria yang juga menjabat Sekjen NasDem itu, pemerintah memastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian di lapangan yang ketat.
"Kami ingatkan sekali lagi, penurunan level PPKM bukan berarti masyarakat bisa bereuforia. Kita harus tetap waspada menerapkan protokol kesehatan dan membatasi mobilitas," kata Johnny dalam keterangan persnya, Minggu (17/10).
Langkah berikutnya, kata Johnny, pemerintah terus berupaya meningkatkan laju vaksinasi lansia. Terutama, di wilayah aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
Tujuannya menekan angka kematian dan perawatan rumah sakit apabila terjadi gelombang berikutnya. Sebab, seperti diketahui vaksinasi terbukti efektif menurunkan risiko kesehatan saat terinfeksi virus Covid-19.
Berikutnya, kata Johnny, pemerintah juga mendorong percepatan vaksinasi anak agar saat libur Natal dan Tahun Baru imunitas mereka sudah terbentuk.
Selanjutnya, ujar pria kelahiran Nusa Tenggara Timur (NTT) itu, pemerintah berkomitmen menertibkan mobilitas pelaku perjalanan internasional dengan aturan prokes ketat utamanya ke Bali. Hal ini menyusul dibukanya Bandara Ngurah Rai pada 14 Oktober 2021.
Pemerintah terus berupaya mencegah terjadinya gelombang ketiga penularan Covid-19 di Indonesia setelah pelaksanaan libur Natal dan Tahun Baru 2022.
- Inilah 10 Imbauan Pemerintah untuk Pemudik, Catat!
- 5 Permintaan Pimpinan Honorer & PPPK kepada Pemerintah, Semuanya Penting
- Perangkat Desa dan Honorer tak Dapat THR
- Pemerintah Diminta Mengevaluasi Kebijakan HGBT
- Pemerintah Pulangkan WN Jepang Buronan Interpol Ini, Apa Kasusnya?
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19