Pemilu Malaysia: Generasi Muda Diam-Diam Dukung Mahathir

Pemilu Malaysia: Generasi Muda Diam-Diam Dukung Mahathir
Tokoh Malaysia Najib Razak (kiri) dan Mahathir Mohamad. Foto: Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Banyak pemilih pemula yang terdaftar pada Pilihan Raya Umum (PRU) Ke-14 yang belum merasakan kepemimpinan Mahathir Mohamad. Usia pemilih pemula di Malaysia adalah 21 tahun. Di akhir kepemimpinan Mahathir, mereka masih anak-anak. Belum paham masalah politik yang terjadi pada masa itu.

Namun, hal tersebut tidak menyebabkan pemilih pemula memandang sebelah mata kepada Mahathir. Sebaliknya, sebagian besar justru mendukung lelaki kelahiran Alor Setar itu.

Salah satu alasan mereka mendukung Mahathir adalah kondisi perekonomian di Malaysia yang tidak bagus. Mereka sangat merasakan kurs nilai mata uang di Malaysia yang tidak sebagus dulu. Selain itu, generasi muda sangat tertarik dengan janji Mahathir untuk menghapus cukai.

Liew Mei Yee, 23, mahasiswa Fakultas Hubungan Internasional Universitas Utara Malaysia, membandingkan masa kepemimpinan Najib Razak dengan Mahathir.

Dia melihat, pembangunan di era Mahathir sangat jelas. Salah satunya Menara Kembar Petronas. ”Hasil itu masih terlihat sampai sekarang,’’ katanya kepada Jawa Pos.

Mahathir juga melakukan pembangunan besar-besaran di wilayah Kedah. Liew menilai, yang dilakukan Mahathir sudah diketahui generasi muda saat ini.

Meski, dia juga paham bahwa sistem kepemimpinan yang digunakan diktator. ”Itu kelemahan yang tertutupi dengan pembangunan di era kepemipinannya,’’ ujar dia.

Sikap dan dukungan generasi kampus di Kedah tidak terlihat jelas. Sebab, intervensi pemerintah sangat kuat. Banyak mahasiswa yang tidak berani terang-terangan menyatakan dukungan kepada oposisi.

Sebagian besar pemilih pemula mendukung Mahathir Mohamat pada Pemilu Malaysia 2018. Namun, dukungan itu tak bisa mereka ekspresikan secara terbuka

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News