Pemprov DKI Ogah Tiru Jabar Kirim Anak Nakal ke Barak Militer

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak akan mengikuti kebijakan Pemprov Jawa Barat yang mengirim anak nakal atau bermasalah ke barak militer.
Menurut Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Cyril Raoul Hakim, pemprov yang menaunginya memiliki kebijakan sendiri dalam hal penertiban warga, pendidikan anak-anak, dan pembinaan masyarakat.
Chico -sapaan Cyril Raoul Hakim- mengatakan Pemprov DKI justru memberi ruang kepada warga untuk berkreasi di tempat seharusnya, seperti taman dan perpustakaan.
"Inilah yang kemudian melahirkan kebijakan perpanjangan jam operasional taman dan perpustakaan dari semula hingga sore hari, menjadi malam hari," kata dia, Senin (12/5/2025).
Lebih lanjut Chico mengatakan Pemprov Jakarta akan menerapkan banyak hal untuk kegiatan-kegiatan positif.
"Makanya taman dibuka sampai malam, artinya membuka ruang bagi anak-anak muda untuk berkreasi di tempat yang seharusnya, termasuk perpustakaan," katanya.
Adapun mengenai premanisme di Jakarta, Chico mengatakan pemprov yang kini dipimpin Gubernur Pramono Anung itu berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya.
Upaya yang dilakukan juga melalui operasi terpadu penanggulangan premanisme selama 15 hari, yakni pada 15 Mei hingga 30 Mei 2025.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak akan mengikuti kebijakan Pemprov Jawa Barat yang mengirim anak nakal atau bermasalah ke barak militer.
- Dilaporkan ke Bareskrim Polri, Gubernur Dedi Mulyadi Merespons Santai
- Wakapolda Jateng Minta Maaf Soal Pernyataan Pemetaan Ormas Terafiliasi Premanisme
- Tegas, KDM Bakal Masukkan Pelajar Pelanggar Jam Malam ke Barak Militer
- Pemprov DKI Buka Rute Baru Transjabodetabek Lebak Bulus-Sawangan
- Penggunaan Sekolah Sebagai Pos Militer di Intan Jaya Dikritik
- Perubahan Jam Masuk Sekolah Pelajar SMP-SMA di Jabar, Catat Ya!