Peneror Bom itu Ternyata Tukang Becak

Peneror Bom itu Ternyata Tukang Becak
Peneror Bom itu Ternyata Tukang Becak
Selanjutnya, entah setan apa yang merasuki Syahril, pada 18 Agustus malam, dia mengirimkan SMS ke RRI Madiun dengan isi bom sudah diletakkan di RRI dan akan meledak pada pukul 18.00 WIB. Tidak hanya sampai di situ, SMS yang sama kembali dikirimkan pada 24 Agustus. “Dari hasil interogasi kita, sebenarnya dia mengirimkan SMS yang sama sebanyak tiga kali, tapi yang ketiga dia tidak ingat lagi,” terang Hendra.

Setelah tiga kali mengirimkan SMS yang membuat heboh tersebut, Polres Madiun langsung melakukan pelacakan dan menghubungi nomor pengirim SMS tersebut dengan menggunakan alat yang sudah disiapkan. Termasuk dengan pelacakan di satelit oleh Polres Madiun dan diketahui SMS terakhir berada di koordinat Sumatera Barat, diperkecil lagi berada di Kabupaten Agam dan diperkecil lagi berada Jorong Galudua, Kenagarian IV Koto, Kecamatan IV Koto, Agam.

Dan terakhir berada sekitar lima km dari Galudua yang diketahui beralamat di Jorong Sikumbang, Kenagarian IV Koto, Agam. “Dari keterangan sementaranya, tujuannya mengirimkan SMS tersebut hanya sekadar iseng dan menyalurkan berbagai aspirasinya yang tidak tersalurkan selama ini. Sebab, dia memang dikenal sangat vokal dan kritis,” papar Hendra. (wan,sam/JPNN)

PADANG -- Siapa bisa menyangka, pelaku teror bom ke RII Madiun Agustus lalu adalah seorang tukang becak. Hanya saja, Syahril (40) bukanlah tukang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News