Pengabdian Mbah Simen 12 Tahun Jaga Perlintasan KA

Pengabdian Mbah Simen 12 Tahun Jaga Perlintasan KA
Mbah Simen menjadi orang pertama yang menjaga perlintasan KA di Jalan Raya Wonoasri. Foto: R.Bagus Rahadi/Radar Madiun/JPNN.com

jpnn.com - MBAH Simen tak peduli sengatan sinar matahari, kepulan asap motor, dan debu jalanan. Dia terus semangat menjaga perlintasan kereta api (KA) di Jalan Raya Wonoasri, Madiun, Jatim.

Seluruh pengendara yang lewat perlintasan KA tak berpalang di jalan alternatif menuju Mejayan itu berutang jasa kepadanya.

DANAR CRISTANTO, Madiun

SEMULA, Mbah Simen mengisi hari-harinya dengan bekerja serabutan di sawah atau ladang. Dia mulai tergerak bersuka rela menjaga perlintasan KA setelah menyaksikan kecelakaan hebat.

Kecelakaan antara mobil dengan KA itu sampai menewaskan satu keluarga. ‘’Ini bentuk simpati saya,’’ tutur kakek 69 tahun itu.

Kiprah Mbah Simen menjaga jalur transportasi itu sudah berlangsung 12 tahun lamanya.

Semula dia berjaga sendirian. Lambat laun muncul beberapa warga yang tergerak mengikuti jejaknya. ‘’Sama sekali tidak ada yang menyuruh,’’ ungkapnya.

Saat masih sendirian, Mbah Simen mengaku kerap kewalahan. Sampai dua rekannya, Sumali dan Sukadi, kerap membantu. Ketiganya lantas membagi tugas secara bergiliran dalam tiga sif.

Kiprah Mbah Simen menjaga perlintasan kereta api sudah berlangsung 12 tahun lamanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News