Pengakuan si Bocah Penjambret, Terbayang saat Dikepung Massa

Pengakuan si Bocah Penjambret, Terbayang saat Dikepung Massa
Rud (kanan) hanya bisa menunduk. Kini dia dititipkan di PSMP Paramita selama proses hukumnya berjalan. Foto: DIDIT/LOMBOK POST/JPNN.com

jpnn.com - Bocah anak baru gedhe (ABG) inisial Rud, 14, tertangkap warga usai menjambret di Jalan Udayana, Kota Mataram, awal November ini.
---
Umur Rud memang baru menginjak 14 tahun. Wajahnya pun masih menyisakan gurat kanak-kanak.

Ketika ditemui Lombok Post (Jawa Pos Group) di Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Paramita di Labuapi, Lombok Barat (Lobar), Rud beberapa kali tersenyum kecil, saat menceritakan kisahnya.

Dari sikap lugunya itu, tak akan ada yang menyangka jika Rud tengah berhadapan dengan hukum. Selama ini dia menjadi penjahat jalanan. Ya, dia ditangkap warga karena telah melakukan pencurian handphone di Jalan Udayana.

”Lupa saya sudah berapa kali. Banyak. Mungkin lebih dari 10 kali,” kata Rud dengan pelan.

Jumlah tersebut merupakan perkiraan ia melakukan penjambretan di Kota Mataram. Menurut keterangannya ketika diinterogasi di Polsek Mataram, Rud mengaku jika sudah 11 kali menjambret.

Mengenai jumlah pastinya, Rud mengaku sudah tidak ingat dengan persis angka kejahatannya. Namun yang jelas, catatan kriminalnya cukup banyak untuk anak seusianya.

Sebelum rentetan aksi kriminalnya dimulai, Rud sebenarnya menolak untuk menjambret.

Salah seorang teman mainnya, dengan inisial AA, sempat mengajak ia untuk menjambret di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram. Ajakan tersebut tentu saja ia tolak mentah-mentah.

Menurut Rud, si bocah penjabret, dia masih terbayang-bayang ketika ia dikepung massa saat aksi terakhirnya. Nyawanya bisa saja hilang saat itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News