Pengamat: Jangan Sampai Terjebak Utang
Senin, 16 September 2019 – 23:09 WIB
Herry menegaskan, khusus utang melalui SBN, berpotensi memberikan dampak yang cukup serius. Potensi terjadinya penarikan tiba-tiba (sudden reversal) sangat tinggi, karena “ideologi” investor di portofolio keuangan adalah keuntungan sesaat. Artinya, jika ada potensi keuntungan lebih dari instrumen lain, terutama dari negara lain, saat itu juga dana di SBN bisa dilepas.
“Karena mayoritas surat utang dipegang asing, saat ditarik keluar akan dikonversi ke dalam dolar AS. Akibatnya, tekanan terhadap nilai tukar rupiah makin kuat,” paparnya.
Indikator-indikator yang diungkapkan tersebut, Herry menandaskan bahwa perekonomian Indonesia saat ini sangat rentan. “Mudah masuk angin alias berisiko tinggi,” tegasnya. (boy/jpnn)
Menurut Herry, kondisi perlambatan perekonomian global antara lain terjadi akibat perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok yang hingga saat ini masih berlangsung.
Redaktur & Reporter : Boy
BERITA TERKAIT
- Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Kuat Hadapi Dinamika Geopolitik Timur Tengah
- Enam Tahun Berkarya, Modal Rakyat Indonesia Terus Memunculkan Inovasi dan Harapan Besar
- Debt Collector Berulah, Polda Sumsel Imbau Perusahaan Fintech Bekerja Sesuai Prosedur
- Kalah di Persidangan, Rea Wiradinata Terancam Bangkrut Jika Tak Bayar Utang
- Utang Rp 3,5 Juta Enggak Dibayar, Rumah SR Mencekam, Banjir Darah
- Polres Cianjur Buru Pelaku Pembunuhan terhadap Sopyan