Pengungsi Gunung Agung Seberangi Selat Lombok Gunakan Perahu

Pengungsi Gunung Agung Seberangi Selat Lombok Gunakan Perahu
Lalu Muhidin bersama istrinya dan anaknya yang sedang tertidur pulas di berugak keluarganya yang ada di Dusun Pelampat Desa Meninting Kecamatan Batulayar, Minggu lalu (1/10). Foto: ZULKIFLI/RADAR LOMBOK/JPNN.com

jpnn.com - Puluhan warga Karang Asem, Bali, ada yang mengungsi ke Pulau Lombok untuk menghindari erupsi Gunung Agung. Mereka menyeberangi Selat Lombok menggunakan perahu.

Zulkifli-Lombok Barat

Perempuan berjilbab ini duduk di berugaq di rumah keluarganya di Dusun Pelampat Desa Meninting Kecamatan Batulayar Lombok Barat, Minggu lalu (1/10). Raut lelah masih terpancar di wajahnya.

Dialah Sawinah, salah seorang pengungsi asal Bali yang nekat menyeberangi Selat Lombok menggunakan perahu kecil.

Sawinah bersama puluhan warga asal Desa Ujung Desa Islam Kecamatan Karang Asem Kabupaten Karang Asem Provinsi Bali mengungsi ke Lombok untuk menghindari eruspi Gunung Agung.

Sawanah bersama tiga orang anaknya, adik ipar dan keponakan serta tetangganya yang lain mengungsi ke Lombok bukan dengan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ferry, melainkan perahu kayu yang di dalamnya muat 20 orang.

Diceritakan Sawinah kepada Radar Lombok (Jawa Pos Group), ia menggunakan perahu kayu untuk menyeberang adalah kali pertamanya, kendatipun suaminya merupakan nelayan.

Menggunakan perahu kayu terpaksa dilakukan karena kondisi ekonomi tidak memungkinkan menggunakan Ferry.Barang-barang yang dibawa hanyalah pakaian dan barang berharga seadanya.

Para pengungsi dari sekitar Gunung Agung ini menyeberangi Selat Lombok menggunakan perahu kayu karena kondisi ekonomi tidak memungkinkan menggunakan Ferry.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News