Pengurus DPD Nasdem Surabaya Ramai-Ramai Mengundurkan Diri, Ini yang Terjadi

Pengurus DPD Nasdem Surabaya Ramai-Ramai Mengundurkan Diri, Ini yang Terjadi
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Nasdem Surabaya Onny S.D. Philippus (tengah) bersama pengurus lainnya saat jumpa pers di Surabaya, Senin (30/1/2023). ANTARA/HO-Alif/Nasdem Surabaya

Onny pun membeberkan sejumlah alasan yang dilakukan pengurus atas kepemimpinan ketua DPD Nasdem Surabaya. Antara lain, Robert dinilai tidak mampu mengonsolidasi pengurus harian DPD sesuai SK DPP.

Lalu, tidak terciptanya harmonisasi di struktur DPD, tidak difungsikannya pengurus DPD sesuai tupoksi personal pengurus.

Robert juga dinilai tidak mampu membentuk DPRt se-Kota Surabaya yang dibuktikan secara legalitas, dana bantuan partai politik tidak pernah dibahas dan dilaporkan kepada pengurus harian.

Kemudian, suasana kantor tidak mencerminkan parpol yang terbuka dan demokratis, kantor tidak difungsikan sebagai rumah untuk menampung aspirasi rakyat, dan terakhir tidak ada rapat-rapat pengurus DPD sesuai AD/ART.

"Kami mundur karena tidak mau menjadi tanggung jawab moral apabila target Nasdem Surabaya pada Pemilu 2024 gagal karena masih dipimpin RS," ujar Onny.

Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Politik DPD Nasdem Surabaya Sri Hono Jularko menyebut penggunaan bantuan partai politik juga tidak pernah transparan.

Bantuan partai politik yang diterima NasDem Surabaya pada 2022 sekitar Rp 800 juta dan di 2023 diperkirakan naik jadi Rp 1,3 miliar. Namun, laporan penggunaannya tidak pernah disampaikan secara rinci.(antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Pengurus DPD Partai NasDem Surabaya beramai-ramai mundur dari jabatan. Pemicunya terungkap. Begini penjelasan Onny S.D. Philippus.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News