Peniliti: Walaupun Saya Percaya Ahok tak Bersalah, tapi...

Peniliti: Walaupun Saya Percaya Ahok tak Bersalah, tapi...
Basuki T Purnama. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Peniliti Human Right Watch Andreas Harsono mengaku pesimistis Basuki Tjahaja Purnama bakal lolos dari jeratan hukum. 

Pasalnya, data yang ada memperlihatkan, seluruh kasus dugaan penistaan agama yang masuk ke pengadilan, apalagi antaragama, memutus terdakwa bersalah.

"Dalam kasus antaragama, 100 persen masuk penjara. Jadi dalam kasus Ahok, dengan segala hormat, saya pesimis Ahok lolos. Saya harap saya salah. Walaupun saya percaya Ahok tak bersalah," ujar Andreas pada diskusi 'Benarkah Ahok Menista Agama' yang digelar Tim Relawan Matahari Jakarta, Senin (19/12).

Andreas mengemukakan pendapatnya, apalagi dalam kasus Ahok, tekanan politik begitu kuat. Bahkan jauh lebih kuat dari kasus-kasus dugaan penistaan agama yang selama ini ditangani pengadilan. 

"Melihat kasus-kasus itu, semuanya ada tekanan politik, tak ada yang tidak. Pertanyaannya berapa besar. Nah kasus Ahok paling besar, karena dia pejabat publik, dari budget yang dikuasai dan aksi demonstrasi, juga lebih besar dari yang pernah terjadi sejak zaman Jepang," ucap Andreas. 

Andreas menilai, pasal penistaan agama sangat buruk. Karena itu dalam 50 tahun terakhir, makin banyak negara yang mencabut pasal penistaan agama. Dari 193 negara anggota PBB, tinggal 26 persen yang menerapkan undang-undang terkait penistaan agama. 

"Saya percaya, cepat atau lambat, Indonesia juga akan menghapusnya. Saya percaya, cuma kapan waktunya, saya tidak tahu. Kenapa dihapus, itu ada alasan teologis dan juga pragmatis. Bahwa ketika itu ada (kasus penistaan agama Ahok,red) justru menyita perhatian. Sehingga isu-isu lain tak dibahas. Misalnya kasus air tanah, pencemaran udara," pungkas Andreas.(gir/jpnn)

JAKARTA - Peniliti Human Right Watch Andreas Harsono mengaku pesimistis Basuki Tjahaja Purnama bakal lolos dari jeratan hukum.  Pasalnya, data


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News