Penjelasan Kemendikbud soal Kasus PPDB yang Dialami 24 Siswa Lulusan SDN 2 Sukasari

Penjelasan Kemendikbud soal Kasus PPDB yang Dialami 24 Siswa Lulusan SDN 2 Sukasari
Siswa SD. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbud langsung bereaksi atas beredarnya kabar yang menyebut seluruh siswa tamatan SDN 2 Sukasari, Kecamatan Arahan, Indramayu, Jabar, tidak diterima di SMP negeri manapun pada saat PPDB (penerimaan peserta didik baru) tahun ini.

Menurut Direktur Pembinaan SD Kemendikbud, Khamim, informasi yang diperolehnya dari Dinas Pendidikan setempat, seluruh siswa tamatan SDN 2 Sukasari sudah diterima di SMPN 1 Lohbener, Kecamatan Lohbener.

Dia menyebut kabar bahwa siswa SDN 2 Sukasari tidak diterima di seluruh SMP negeri hanya kesalahan informasi.

"Pelaksanaan PPDB diserahkan ke pemerintah daerah sesuai dengan Permendikbud 20 Tahun 2019 revisi dari Permendikbud 51 Tahun 2018 tentang PPDB. Jadi untuk penyelesaian masalah di SDN 2 Sukasari menjadi kewenangan pemerintah daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata Khamim dalam pernyataan resminya, Minggu (30/6) malam.

BACA JUGA: Ketentuan soal Rombel di Permendikbud 51 Mestinya Juga Direvisi

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Supardo menambahkan, SMPN 1 Lohbener membuka rombongan belajar khusus baru guna menampung 24 siswa dari SDN 2 Sukasari, Kecamatan Arahan.

Alasan pembukaan rombongan belajar baru tersebut karena untuk memfasilitasi seluruh siswa dari SDN 2 Sukasari yang mendaftar ke SMPN 1 Lohbener. Sebab jika dihitung dari jarak tempuh lokasi SDN 2 Sukasari berada lebih dekat ke SMPN 1 Lohbener daripada ke SMPN 1 Arahan.

"Sejak awal 24 siswa yang berasal dari SDN 2 Sukasari memang mendaftarkan diri ke SMPN 1 Lohbener pada PPDB Tahun 2019. Mereka tidak mendaftar ke SMPN 1 Arahan karena lokasinya lebih jauh dari rumah," kata Supardo.

Seluruh siswa tamatan SDN 2 Sukasari, Indramayu, sudah diterima di SMPN 1 Lohbener, Kecamatan Lohbener.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News