Penonton Film Keluarga Cemara Sibuk Ngelap Air Mata

 Penonton Film Keluarga Cemara Sibuk Ngelap Air Mata
Keluarga Cemara: Dari kiri, Ringgo Agus Rahman, Yandy Laurens, dan Adhisty Zara saat berkunjung ke Ruang Redaksi Jawa Pos di Graha Pena Surabaya (5/1). Foto: Zaim Armies/Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Keluarga Cemara, film arahan Yandy Laurens, menyajikan kisah keluarga yang sederhana, tapi sangat menyentuh.

Tidak sedikit penonton yang dibuat banjir air mata saat menyaksikan film reboot sinetron era ’90-an itu.

’’Pernah waktu skrining, kita bertiga berdiri di depan layar dan nggak ada yang memperhatikan saking penonton sibuk sendiri ngelap air mata dan pelukan sama keluarganya,’’ kata Ringgo saat berkunjung ke Ruang Redaksi Jawa Pos di Graha Pena Surabaya, Sabtu (5/1).

Serupa dengan versi sinetronnya, film ini mengisahkan Abah (Ringgo Agus Rahman), Emak (Nirina Zubir), serta dua anaknya, Euis (Adhisty Zara) dan Ara (Widuri Putri Sasono), yang mengalami terjalnya kehidupan.

Hidup mereka berubah drastis ketika usaha Abah yang mapan tiba-tiba bangkrut. Mereka harus menjalani hidup dengan cara yang sangat sederhana.

Chemistry antarkeluarga itu nyatanya mampu menguras emosi penonton lintas generasi. Tidak hanya di dalam layar, chemistry itu rupanya juga dibangun di balik layar sejak awal mereka bertemu hingga detik ini. Ringgo memosisikan diri sebagai seorang ayah terhadap Zara dan Widuri.

’’Gimana kita harus jadi keluarga dulu deh sebelum masuk ke filmnya itu,’’ sebut Ringgo. Saking dekatnya, sampai saat ini Zara masih suka memanggil Ringgo dengan sebutan ’’Abah’’.

Begitu pula Ringgo yang memanggil Zara dengan sebutan ’’Euis’’. ’’Dari sebelum saya menikah, saya pengin banget punya anak perempuan. Nah, dikasih kesempatan lewat film ini, dua lagi,’’ ungkapnya.

Ringgo Agus Rahman cerita banyak penonton film Keluarga Cemara yang menangis dan pelukan sama keluarganya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News