Penularan COVID-19 Menggila, Pemerintah Diminta Segera Menerapkan PSBB
Sehingga tidak ada artinya zonasi warna jika pelacakan atau penelusuran kasus dan tes COVID-19 tidak maksimal.
"Bayangkan saja, di DKI Jakarta yang jumlah tes dan pelacakannya terbilang tinggi dibanding daerah lain, kesenjangan antara jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 dengan jumlah yang dilaporkan sangat jomplang," kata dia.
Survei seroprevalensi oleh Centre for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) di Jakarta menyebutkan jumlah orang yang benar-benar terinfeksi ternyata 12 kali lebih tinggi dari apa yang dilaporkan atau tercatat.
"Buat saya, kondisi yang terjadi saat ini bukan hanya mengkhawatirkan, tapi sudah mengerikan," ujar dia.
Oleh sebab itu, katanya, perlu tindakan cepat dari pemerintah pusat untuk segera membatasi kegiatan sosial masyarakat secara besar atau pemberlakuan PSBB dan tidak lagi parsial.
Jika COVID-19 saat ini diibaratkan tsunami, katanya, maka PSBB seperti pemecah gelombang di lautan sehingga gelombang yang sampai di daratan tidak begitu besar.
Tanpa pemecah gelombang ditakutkan tenaga kesehatan dan masyarakat di daratan akan ikut tersapu.(Antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Penularan COVID-19 menggila setelah libur Lebaran, Charles PDIP meminta pemerintah segera menerapkan PSBB.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Wahai Noel, Ini Bukan soal Jokowi, Bagi Megawati Anak Ranting Sangat Penting
- Sekjen PDIP: Otto Mungkin Lupa Pernah Meminta Bu Megawati Jadi Saksi
- Amicus Curiae Megawati ke MK Bisa Tak Diterima, Ini Penyebabnya
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- Sorbatua Siallagan dapat Penangguhan Penahanan Atas Bantuan Bane Raja Manalu
- Hasto PDIP Soroti Jokowi yang Sibuk Urus Keluarga Saat Situasi Global Memanas