Penutupan Lokalisasi Tunggu Sedekah dari Masyarakat?

Penutupan Lokalisasi Tunggu Sedekah dari Masyarakat?
Para peserta aksi membentangkan spanduk penolakan terhadap praktik prostitusi di depan Grand Tarakan Mall, (21/12). Foto: AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN/JPNN.com

jpnn.com, TARAKAN - Pemko Tarakan berencana menutup lokalisasi Sungai Bengawan dan Karang Agas pada 28 Desember ini. Namun pengelola lokalisasi, pedagang sekitar hingga para PSK ragu, apakah bisa pemkot melakukan penutupan dengan baik.

----

KOORDINATOR sekaligus penanggung jawab Lokalisasi Sungai Bengawan Erlan Susanto menyesalkan sikap pemerintah yang terkesan menganggap remeh urusan penutupan. Padahal, menurut Erlan selama ini pihaknya selalu mengikuti kemauan dan instruksi pemerintah dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan.

Yang diragukan Erlan, setelah pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) menunda pemberian dukungan dana berupa uang jaminan hidup dan transportasi lokal sebesar Rp 5,5 juta per orang. Entah karena ketidaktahuannya, ia mengaku kecewa atas hal itu. “Dinas Sosial katanya kemarin itu anggarannya sudah dialihkan. Loh ini tanggung jawab pemerintah bagaimana. Itu yang kami kecewa,” ungkapnya.

Ia menilai sangat tidak etis ketika penutupan harus melibatkan masyarakat luas dan masjid dalam mencari dana. Menurutnya seharusnya pemerintah lebih siap dalam pendanaan. Terlebih lagi, pendanaan tersebut sudah disiapkan dan tinggal menunggu pengunaannya.

“Pantas kemarin MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan ormas turun ke jalan mencari sumbangan dan dicarikan infak di masjid. Saya secara pribadi tidak setuju lah, karena ini kan pemerintahan loh yah. Saya melihat seakan-akan pemerintahan ini mati, tidak punya anggaran, padahal sebenarnya anggarannya ada dan sudah jelas. Ini kan tidak masuk akal,” nilainya.

Menurutnya proses penutupan tersebut merupakan proses yang unik ketika di dalamnya dibantu dari infak jemaah di masjid. Menurutnya lagi, seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) malu, seolah-olah pemerintah tidak sanggup.

“Ini kan pemerintah belum mati, bagaimana kalau terdengar ke luar, Tarakan memulangkan PSK dengan biaya penggalangan dana dicarikan ke jalan dan diambilkan dari infak dari masjid ke masjid. Infak masjid kan untuk biaya keperluan masjid. Baru kali ini ada daerah pemerintahnya jalankan program menggunakan sedekah masyarakat,” kesalnya.

Rencana penutupan lokalisasi Sungai Bengawan dan Karang Agas menjadi sorotan masyarakat, terkait pendanaannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News