Perairan Tercemar Limbah, Nelayan Tambah Susah
Senin, 09 Juli 2012 – 01:49 WIB
"Sudah beberapa bulan belakangan ini, kami tak bisa berbuat apa-apa. Mata pencharian kami sudah dirusak. Ikan, udang, kepiting tak ada lagi. Lihat saja ini, ikan yang dari laut lepas saja mati apalagi yang di pinggir pantai dan sekitar sungai Indras ini," kata pria 56 tahun itu.
Ikan-ikan itu dikumpulkan warga agar dibuang atau dibakar di darat agar tidak menimbulkan bau busuk di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.
Kasim yang didampingi Muhamad Arif sekalu ketua nelayan HNSI Teluk Lengung menuturkan sejak dua bulan belakangan ini, ikan, udang dan kepiting serta binatang laut lain yang berada di sekitar pinggir pantai laut Teluk Lengung dan sepanjang sungai Indrus yang berbatasan langsung dengan PTA Telaga Punggur banyak yang mati.
Dari hari ke hari jumlah ikan dan binatang air lainnya di sana yang mati terus meningkat. Dan saat ini sudah nyaris tak ada lagi binatang air yang menjadi tumpuan hidup warga Teluk Lengung selama ini. Ini bukan karena warga buang pukat atau bom ikan, melainkan dampak dari cairan limba sampah yang mengalir dari lokasi TPA Telaga Punggur.
BATAM - Limbah resapan air dari Tempat Pembuangan Akhir (PTA) Punggur telah mencemari perairan sungai Indras kampung Teluk Lengung Nongsa. Sehingga,
BERITA TERKAIT
- Terima Audiensi Kepala BKKBN Sumsel, Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pedalaman Nagan Raya
- Mantan Kepala Bappeda Bireuen Dituntut 6 Tahun Penjara, Begini Dosanya
- Polda Sumsel Memusnahkan 7,7 Kilogram Sabu dan 183 Butir Ekstasi
- Ditanya Penangkapan Warga Kampung Bayam, Gubernur DKI Jakarta Tersenyum, Naikkan Pundak
- DPRD Kota Denpasar Apresiasi Capaian Kinerja LKPJ Wali Kota Tahun 2023