Perairan Tercemar Limbah, Nelayan Tambah Susah

Perairan Tercemar Limbah, Nelayan Tambah Susah
Perairan Tercemar Limbah, Nelayan Tambah Susah
"Sudah beberapa bulan belakangan ini, kami tak bisa berbuat apa-apa. Mata pencharian kami sudah dirusak. Ikan, udang, kepiting tak ada lagi. Lihat saja ini, ikan yang dari laut lepas saja mati apalagi yang di pinggir pantai dan sekitar sungai Indras ini," kata pria 56 tahun itu.

Ikan-ikan itu dikumpulkan warga agar dibuang atau dibakar di darat agar tidak menimbulkan bau busuk di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.

Kasim yang didampingi Muhamad Arif sekalu ketua nelayan HNSI Teluk Lengung menuturkan sejak dua bulan belakangan ini, ikan, udang dan kepiting serta binatang laut lain yang berada di sekitar pinggir pantai laut Teluk Lengung dan sepanjang sungai Indrus yang berbatasan langsung dengan PTA Telaga Punggur banyak yang mati.

Dari hari ke hari jumlah ikan dan binatang air lainnya di sana yang mati terus meningkat. Dan saat ini sudah nyaris tak ada lagi binatang air yang menjadi tumpuan hidup warga Teluk Lengung selama ini. Ini bukan karena warga buang pukat atau bom ikan, melainkan dampak dari cairan limba sampah yang mengalir dari lokasi TPA Telaga Punggur.

BATAM - Limbah resapan air dari Tempat Pembuangan Akhir (PTA) Punggur telah mencemari perairan sungai Indras kampung Teluk Lengung Nongsa. Sehingga,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News