Perdana Menteri Murtad, Kelompok Teroris Luncurkan Serangan Bom Bunuh Diri

Perdana Menteri Murtad, Kelompok Teroris Luncurkan Serangan Bom Bunuh Diri
Anggota Al Shabaab di Somalia. Foto: AFP

jpnn.com, MOGADISHU - Setidaknya 10 orang tewas pada Jumat (18/12) di sebuah kota di negara bagian Galmudug, Somalia saat sebuah bom bunuh diri meledak di tengah massa yang rencananya akan dijumpai oleh perdana menteri negara tersebut, demikian menurut otoritas keamanan setempat.

Perdana Menteri Mohamed Hussein Roble sedang dalam perjalanan untuk berbicara kepada massa tersebut di sebuah stadion di kota Galkayo yang terletak di bagian tengah Somalia, di mana banyak penduduk dan petugas keamanan telah berkumpul untuk menyambutnya sebelum ledakan terjadi, kata kantor keamanan negara setempat dalam sebuah unggahan di laman Facebooknya.

"Lebih dari 10 orang meninggal dunia dalam ledakan, termasuk tiga personel senior militer, para prajurit dan anggota masyarakat," kata seorang anggota militer, Mayor Mohamed Abdirahman, kepada Reuters dari Galkayo. Lebih dari 20 orang mengalami luka-luka, tambahnya.

Para pejabat militer senior di lokasi termasuk Jenderal Abdiasis Abdullahi Qooje yang merupakan komandan batalyon di Galmudug.

Kelompok Islamis Somalia yang bersekutu dengan al Qaeda, al Shabaab, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan mereka menargetkan perdana menteri murtad yang mengunjungi kota.

Juru bicara operasi militer al Shabaab Abdiasis Abu Musab mengatakan kepada Reuters bahwa di antara mereka yang tewas ada lulusan Amerika Serikat.

Kelompok tersebut telah berupaya selama lebih dari satu dekade untuk menggulingkan pemerintah pusat Tanduk Afrika dan menetapkan aturannya sendiri berdasarkan interpretasi yang ketat atas hukum syariah.

Farah Ali, seorang penduduk Galkayo yang menyaksikan pemboman itu, mengatakan kepada Reuters dalam wawancara telepon bahwa stadion itu penuh dengan kerumunan orang sebelum ledakan terjadi.

Kelompok teroris sekutu al Qaeda melancarkan serangan bom bunuh diri yang menewaskan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News