Peringati Hari Kebersihan Dunia, DLH Aceh Barat Kumpulkan 1,9 Ton Sampah
jpnn.com, ACEH BARAT - Dalam rangka memperingati hari kebersihan dunia atau World Clean Up Day (WCD) 2019, pemerintah Indonesia memusatkan sejumlah aksi di 14 titik. Salah satunya di Meulaboh, Aceh Barat.
Untuk peringatan WCD 2019 di Meulaboh dilakukan aksi pengumpulan sampah dengan melibatkan 3.000 relawan. Dari aksi tersebut berhasil dikumpulkan sampah sebanyak 1,9 ton.
"Ini merupakan prestasi baru bagi masyarakat Aceh Barat, karena banyak masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan sosial tersebut," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Barat, Mulyadi, Senin (23/9).
Sampah yang berhasil dikumpulkan tersebut kemudian dilakukan pemilahan pada tempat pengolahan sampah di kawasan Desa Kampung Belakang, Meulaboh. Nantinya sampah itu akan dimanfaatkan kembali.
Sedangkan sisanya diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Tumpok Ladang, Kecamatan Meureubo, untuk dimusnahkan.
Mulyadi berharap kegiatan aksi bersih-bersih tersebut merupakan bagian dari dukungan dan partisipasi masyarakat, dan salah satu bentuk komitmen bersama dalam rangka kampanye mengurangi penggunaan dan limbah sampah plastik khususnya di Kabupaten Aceh Barat.
"Kegiatan WDC ini melibatkan semua komunitas, pemerintah, perguruan tinggi, dan berbagai perusahaan BUMN dan swasta serta masyarakat dengan mengumpulkan berbagai sampah plastik," tandas Mulyadi. (cuy/jpnn)
Sebuah prestasi baru buat Aceh Barat, karena banyak lapisan masyarakat yang berpartisipasi mengumpulkan sampah.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Omzet Bank Sampah Capai Rp 2,8 Miliar per Bulan, Rekrut Ratusan Ribu Pekerja
- Protelindo Group Dukung Upaya Konservasi KLHK dalam Pelestarian Macan Tutul Jawa
- Konflik Lahan di Kampar Makan Korban, Kelompok Tani RSA Tagih Janji KLHK
- Great Eastern Indonesia-Rekosistem Berkolaborasi Wujudkan Pengelolaan Sampah yang Bertanggung Jawab
- Sukses Kurangi Emisi Karbon, Menteri Siti: Indonesia Sudah Terima 156 Juta USD
- Menteri LHK: Indonesia Jadi Contoh Internasional dalam REDD+ dan RBP Emisi Karbon