Perjalanan 2 Hari Demi Ikut UNBK, Mereka Juga Anak Indonesia

Perjalanan 2 Hari Demi Ikut UNBK, Mereka Juga Anak Indonesia
Pelajar SMAN 10 saat hendak berangkat dari Long Alango Kecamatan Bahau Hulu Kabupaten Bulungan menuju Tanjung Selor Kabupaten Bulungan. Foto: POLSEK SANGKULIRANG UNTUK KALTIM POST

jpnn.com - Perjalanan melalui medan yang berat harus ditempuh para pelajar SMAN 10 Malinau, Kalimantan Utara, demi mengikuti mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Dari sekolah yang terletak di Desa Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu, Malinau, mereka menempuh perjalanan panjang dan berbahaya untuk bisa ke Tanjung Selor, Ibu Kota Kaltara.

FITRIANI, Tanjung Selor

TAHUN ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menargetkan, pelaksanakan UNBK harus 100 persen diterapkan di tingkat SMA/SMK sederajat, tak terkecuali di Kaltara.

Namun, saat ini masih beberapa sekolah yang berada di pedalaman maupun perbatasan Kaltara belum memiliki kelengkapan fasilitas dan dukungan jaringan internet.

Meskipun ujian bisa dilakukan secara offline, namun kendalanya untuk pengambilan token saat ujian pertama kali haruslah menggunakan jaringan internet.

Sementara jaringan internet di daerah pedalaman, masih sulit untuk diakses. Jika pun ada hanya 2G.

Pihak sekolah terpaksa harus membawa 11 pelajar yang didampingi tiga guru dari SMAN 10 Malinau, dengan menempuh perjalanan jauh demi bisa melaksanakn UNBK yang akan dilakukan di ibu kota.

Sebelas siswa SMAN 10 Malinau harus menempuh perjalanan dua jam menggunakan perahu ketinting menuju Tanjung Selor agar bisa ikut UNBK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News