Perlukah Air Minum Mengandung Mineral?

Perlukah Air Minum Mengandung Mineral?
ILUSTRASI minum air putih. Foto: Hellosehat

jpnn.com - Air mineral dalam kemasan semakin sering dikonsumsi masyarakat. Air jenis ini biasanya berasal dari mata air atau penampungan air yang telah diolah sedemikian rupa. Lantas, seberapa pentingkah kandungan mineral dalam air kemasan?

Kandungan Mineral dalam air kemasan, apakah perlu?

Tidak seperti air lainnya, air mineral dalam kemasan mengandung mineral dan berbagai elemen. Menurut the Food and Drug Administration (FDA) atau asosiasi makanan dan obat di Amerika Serikat, air mineral tidak boleh mengandung lebih dari 250 ppm total bahan padat atau mineral.

Sementara itu, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Cases in mineral and Bone Metabolism, menambahkan mineral ke dalam air kemasan tidak diperbolehkan karena dapat berdampak bagi kesehatan.

Sesuai namanya, kandungan mineral dalam air kemasan antara lain magnesium, potassium, zinc, zat besi, kalsium, bikarbonat, sodium, sulfat, klorida, dan fluorida.

Dalam pembuatannya, air mineral kemasan melalui serangkaian proses, antara lain menambahkan atau menghilangkan gas karbon dioksida (CO2) atau menghilangkan bahan beracun seperti arsen. 

CO2 dapat bermanfaat untuk mencegah oksidasi dan menghambat pertumbuhan bakteri dalam air mineral.

Mineral merupakan bahan inorganik yang dapat bermanfaat bagi tubuh antara lain untuk mineralisasi tulang dan gigi serta mengaktivasi berbagai proses metabolisme tubuh. Beberapa kandungan mineral dalam air kemasan itu antara lain:

Dalam pembuatannya, air mineral kemasan melalui serangkaian proses, antara lain menambahkan atau menghilangkan gas karbon dioksida (CO2) atau menghilangkan bahan beracun seperti arsen.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News