Permintaan Maaf Prabowo Tak Cukup Hapus Efek Dusta Ratna

Permintaan Maaf Prabowo Tak Cukup Hapus Efek Dusta Ratna
Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (3/10) malam untuk menyikapi kebohongan Ratna Sarumpaet. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menilai, Prabowo Subianto tidak cukup hanya meminta maaf terkait kasus Ratna Sarumpaet.

Karena efek yang ditimbulkan hoaks Ratna, diprediksi sangat memengaruhi elektoral pasangan calon presiden yang berpasangan dengan calon wakil presiden Sandiaga Uno tersebut.

"Saya kira tak cukup hanya minta maaf saja untuk kembali mengangkat elektoral Prabowo," ujar Hendri kepada JPNN, Jumat (12/10).

Pengajar di Universitas Paramadina ini menilai, kubu pasangan calon presiden yang diusung Koalisi Indonesia Adil Makmur ini perlu melakukan langkah terobosan.

Misalnya, mulai memaparkan program kerakyatan yang sangat dibutuhkan masyarakat di tengah kondisi perekonomian bangsa yang terpuruk.

Program yang disampaikan juga sebaiknya diikuti pemaparan secara rinci, seperti apa mekanisme pelaksanaanya ketika mereka nantinya terpilih.

"Meski minta maaf tidak cukup, saya kira langkah itu cukup baik sebagai langkah awal. Minimal untuk meredam agar kasus Ratna tidak terus dikaitkan dengan Prabowo-Sandi," ucapnya.

Pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi) ini juga memprediksi, jika kasus Ratna tidak terus digoreng pihak tertentu, kasusnya akan selesai dalam waktu dekat. Paling tidak kasus tersebut hanya fokus pada Ratna dan tidak melebar ke Prabowo-Sandi. (gir/jpnn)


Pengamat politik Hendri Satrio menilai, Prabowo Subianto tidak cukup hanya meminta maaf terkait kasus Ratna Sarumpaet.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News