Pertama di Inggris, Buruh McDonald's Gelar Aksi Mogok Kerja
jpnn.com, LONDON - Untuk pertama kalinya, pegawai McDonald's di Inggris melakukan mogok kerja, Senin (4/9). Sebanyak 14 pegawai dari dua gerai di London turun ke jalan memprotes sejumlah kebijakan terkait kesejahteraan pekerja.
Di antara daftar tuntutan mereka antara lain, kenaikan upah menjadi GBP 10 (Rp 172.000) per jam, dihapusnya peraturan zero-hour contract yang membuat tidak adanya jam kerja tetap.
Para pekerja dari gerai Cambridge dan Crayford ini juga menuntut pengakuan lebih besar terhadap serikat pekerja.
Sayangnya, seperti dilansir Reuters, pihak McDonald's Inggris sendiri memberi sinyal tak berniat menggubris tuntutan-tuntutan tersebut.
Juru bicara waralaba yang kerap dianggap sebagai ikon kapitalisme global itu mengatakan, para peserta aksi itu mewakili kurang dari setengah jumlah pegawai yang terdaftar di serikat pekerja.
McDonald's, yang sudah beroperasi di Inggris sejak 1974, juga memandang aksi mereka lebih bermotif personal ketimbang kesejahteraan pegawai secara luas.
Juru bicara tersebut mengatakan, McDonald's sudah menawarkan opsi kontrak dengan jam kerja tetap. Namun, klaim dia, sejauh ini 86 persen pegawai memilih kontrak yang lebih fleksibel.
Aksi di London ini dilakukan bersamaan dengan aksi serupa di Amerika Serikat dan Belgia. Sementara itu, aksi solidaritas bagi para pegawai McDonald's juga berlangsung di 14 lokasi di Inggris.
- Dunia Hari Ini: Petani di Inggris Berdemo dengan Konvoi Traktor ke Pusat London
- Brasil Mempermalukan Inggris, Jerman Menampar Prancis
- Inggris Diminta Kembalikan Aset dan Manuskrip Asli Milik Sri Sultan Hamengku Buwono II
- Inggris Panggil Dubes Rusia Setelah Musuh Putin Tewas di Penjara
- Bawa Sepucuk Surat, Dubes Inggris Temui Prabowo di Jakarta
- Pelarangan Pekerja Migran Indonesia ke Inggris Dicabut, Julian: Kami Berterima Kasih