Pertemuan Persiapan WCCE Ciptakan Efek Kerja Sama Bola Salju

Pertemuan Persiapan WCCE Ciptakan Efek Kerja Sama Bola Salju
Triawan Munaf. Foto: Toni Suhartono/Indopos/JPNN

Di Indonesia, industri kreatif mengalami pertumbuhan eksponensial dalam tiga tahun terakhir.

Berdasar data nasional, industri kreatif telah menyerap 15,9 juta tenaga kerja dengan kontribusi 7,3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau setara dengan Rp 852 triliun.

Pada skala global, nilai ekonomi industri kreatif melampaui industri perminyakan.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Konferensi Perdagangan dan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Conference on Trade and Development/UNCTAD) pada 2012, industri kreatif menyumbang USD 2,2 triliun.

Nominal tersebut 230 persen lebih banyak dari nilai ekspor minyak Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).

"Dalam sejarah dunia, tidak ada industri tunggal yang berkembang tanpa kerja sama antarnegara. Inilah yang mendasari Indonesia untuk menyelenggarakan Konferensi Dunia Ekonomi Kreatif yang bertujuan menciptakan efek kerja sama bola salju,” kata Kepala Bekraf Triawan Munaf, Senin (4/12).

Pertemuan persiapan WCCE itu dihadiri oleh pejabat pemerintah, organisasi internasional, para ahli, sektor swasta dan akademisi dari sepuluh negara.

Para pembicara, antara lain, Wakil Menko Perekonomian untuk Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing UKM Rudy Salahudin, Presiden KOCCA Hong Sangpyo, dan perwakilan Pembangunan Eropa dan Internasional SXSW's Mirko Whitfield.

Indonesia menggelar pertemuan persiapan Konferensi Dunia tentang Ekonomi Kreatif (World Conference on Creative Economy/WCCE) di Bandung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News