Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur

jpnn.com - Anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan mendorong pemerintah mengambil langkah nyata dan terukur merespons melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025, yang hanya mencapai 4,87 persen secara tahunan.
Pelemahan itu terlihat apabila dibandingkan dengan capaian pada kuartal IV 2024 yakni 5,02 persen, maupun kuartal I 2024 yaitu 5,11 persen.
Marwan menyebut situasi ini menjadi alarm penting bagi pemerintah, terlebih lagi karena capaian ini terjadi pada tiga bulan pertama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Ini saatnya pemerintah mengambil langkah nyata dan terukur," kata Marwan kepada wartawan, Selasa (6/5/2025).
Menurut dia, hal yang cukup mengkhawatirkan dari pelemahan itu ialah terjadi di kuartal I yang biasanya mendapatkan dorongan musiman dari konsumsi masyarakat, seperti momen Ramadan dan Tahun Baru.
Kondisi itu menurutnya mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah, mengalami tekanan yang cukup berat.
"Ini sejalan dengan data BPS yang menyebut populasi kelas menengah mengalami penurunan," ucap Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu.
Di sisi lain, kinerja ekspor tumbuh 6,78 persen. Namun, Marwan mengingatkan keberlanjutan kontribusinya dipertanyakan di tengah ketegangan geopolitik global dan kebijakan tarif tinggi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berdampak langsung pada mitra dagangnya, termasuk Indonesia.
Anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan mendorong pemerintah mengambil langkah nyata dan terukur setelah pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah.
- Ajak Perempuan Cegah Kekerasan Seksual, Sahroni: Laporkan di Medsos, Polisi Wajib Jemput Bola
- Fraksi PKB Harap Tidak Ada Lagi Sengketa Pulau di Daerah
- Trump Perintahkan Iran Menyerah Tanpa Syarat, Jet Tempur AS Meluncur ke Timur Tengah
- Didampingi Gubernur Sumsel, Menko Zulhas Luncurkan Koperasi Merah Putih di Palembang
- Farah Puteri Nahlia: PP TUNAS Krusial Lindungi Anak di Ruang Digital
- Bukan Rapat