Pesta Terakhir Bafana Bafana

Pesta Terakhir Bafana Bafana
Ekspresi beberapa suporter Afrika Selatan setelah timnya berhasil mengalahkan tim Prancis. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.
JOHANNESBURG - Piala Dunia 2010 masih tiga pekan lagi. Namun, bagi tuan rumah Afrika Selatan (Afsel) pesta empat tahunan itu sudah berakhir. Bafana Bafana - sebutan Afsel - kandas di fase grup meski memetik kemenangan 2-1 atas Prancis di Stadion Free State, Bloemfontein, Selasa malam WIB lalu. Afsel dan Prancis tersisih dan harus merelakan tiket ke babak 16 besar dari grup A menjadi milik Uruguay dan Meksiko.

Hasil negatif Afsel sekaligus menjadi catatan sejarah di Piala Dunia. Yakni, kali pertama tidak ada wakil tuan rumah setelah fase grup (putaran pertama). Bafana Bafana sekaligus mengulang pencapaian Piala Dunia 1998 di Prancis dan edisi 2002 di Korea Selatan-Jepang yang kandas di fase grup.

Kegagalan Afsel sejatinya sudah menghantui sejak mereka menyerah tiga gol tanpa balas dari Uruguay di laga kedua, 16 Juni lalu. Sebagian besar publik negeri Nelson Mandela itu ragu tim asuhan Carlos Alberto Parreira tersebut bakal lolos ke babak 16 besar. Selain dituntut menang minimal lima gol tanpa balas, Bafana Bafana harus bergantung Uruguay mengalahkan Meksiko di laga bersamaan di Rustenburg.

Tapi, demi nasionalisme, warga Afsel tetap memberikan dukungan baik di Free State maupun dalam acara nonton bareng (nobar). Salah satunya nobar di FIFA Fan Fest di InnesFree Park, Sandton, Johannesburg.

JOHANNESBURG - Piala Dunia 2010 masih tiga pekan lagi. Namun, bagi tuan rumah Afrika Selatan (Afsel) pesta empat tahunan itu sudah berakhir. Bafana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News