Petani Rumput Laut Gigit Jari Saat Musim Hujan

Petani Rumput Laut Gigit Jari Saat Musim Hujan
Petani rumput laut. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, SIDOARJO - Petani rumput laut di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jatim merugi besar di puncak musim hujan. Sebab cuaca tidak menentu ini membuat rumput laut di lahan tambak terkena banjir rob.

Hal ini dirasakan petani rumput laut di Dusun Tanjung Sari Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Hasil pengeringan rumput laut sudah berkurang sejak memasuki musim penghujan September 2018 lalu.

Menurut Mustofa petani rumput laut, jika di musim kemarau lalu, petani bisa mengeringkan rumput laut mencapai 400 hingga 600 ton dalam satu bulan.

"Kini dengan cuaca tidak menentu hanya bisa mengumpulkan rumput laut 150 hingga 200 ton rumput laut," ujar Mustofa.

Turun hasil pengeringan tersebut otomatis mengurangi pendapatan para petani rumput laut di wilayah pesisir Sidoarjo di Kawasan Jabon.

Tak hanya berkurang, rumput laut yang telah tumbuh di area pertambakan jug rusak sebab ada banjir rob yang datangnya dari laut.

"Untuk harga bahan baku rumpur laut mentah dijual Rp 6 ribu hingga Rp 7 ribu per kilogram dan dijual ke perusahaan hingga melalui jalur eksport," kata Mustofa.

Petani rumput laut laut berharap pemerintah mendengar keluhan puluhan pekerja rumput laut agar membantu dalam pemasaran bahan baku rumput laut. Dengan demikian, bisa mengangkat ekonomi warga desa. (pul/jpnn)


Kini dengan cuaca tidak menentu hanya bisa mengumpulkan rumput laut 150 hingga 200 ton rumput laut


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News