Pidato SBY Datar, Malah Puji Malaysia

Pidato SBY Datar, Malah Puji Malaysia
ALASAN - TKI dalam salah satu acara di penampungan di Johor Bahru, Malaysia. Keberadaan jutaan TKI di negeri jiran itu menjadi salah satu elemen dalam pidato SBY, Rabu (1/9) malam. Foto: Nungki Kartikasari/Jawa Pos.
JAKARTA - Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tadi malam menanggapi ramainya pemberitaan terkait hubungan dengan Malaysia, tak terlalu istimewa. Padahal, untuk mempersiapkan pidato itu, butuh waktu dua hari. Pemilihan lokasi di Mabes TNI pun juga tak bermakna apa-apa.

Persiapan pidato yang memakan waktu 20 menit itu sebelumnya benar-benar serius. Informasi yang dihimpun Jawa Pos, awalnya protokoler akan mengusulkan background tulisan di belakang punggung presiden, dengan bendera Merah Putih besar dan tulisan Mabes TNI.

Selain itu, awalnya, ada usulan agar sejumlah menteri berdiri di belakang SBY. Panglima TNI dan seluruh kepala staf TNI juga sudah disiapkan untuk mengenakan baju dinas harian, lengkap dengan tanda kepangkatan. "Tapi, Bapak Presiden tidak setuju. Beliau memilih seperti ini saja," kata sumber Jawa Pos yang menolak ditulis namanya.

Karena itu, sejumlah staf lantas memasang backdrop putih besar di dinding belakang aula Gatot Subroto. Panglima dan Kepala Staf Angkatan juga batal berganti baju. Mereka hanya duduk di kanan-kiri podium, dengan mengenakan baju batik yang digunakan saat berbuka puasa tiga jam sebelum SBY memulai pidatonya.

JAKARTA - Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tadi malam menanggapi ramainya pemberitaan terkait hubungan dengan Malaysia, tak terlalu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News