Pimpinan DPR di Mata Anggota: Satu Sisi Makelar, Satu Lagi Tukang Tagih

Pimpinan DPR di Mata Anggota: Satu Sisi Makelar, Satu Lagi Tukang Tagih
Adian Napitupulu. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengaku lelah dengan perilaku pimpinan DPR yang seringkali melahirkan persoalan baru dalam kancah perpolitikan nasional. 

Setelah kasus pertemuan dengan Donald Trump yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua Fadli Zon, kini muncul lagi kasus baru terkait perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia (PTFI), yang juga melibatkan Ketua DPR.

"Secara umum kami lelah dengan perilaku Ketua DPR kita. Justru malah melahirkan persoalan baru.  Kami tidak mau berpihak. Banyak orang bilang kami orang Sudirman Said, tidak. Saya tidak suka juga dengan cara Sudirman membuka kasus ini membuat kegaduhan," kata Adian.

Itu disampaikannya dalam konferensi pers anggota DPR lintas fraksi komisi VII, PDIP, NasDem, Hanura dan PKB menyikapi kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden, permintaan saham dan proyek dari PTFI yang kini ditangani Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) sebagaimana laporan Menteri ESDM Sudirman Said, di gedung DPR, Jumat (20/11).

Namun, kata Adian, yang dilakukan oleh pimpinan DPR sudah berulang kali. Kasus ini menurutnya akan berdampak pada DPR sebagai lembaga representasi rakyat. 

"Kalau pimpinan seperti ini, orang dunia bakal melihat rakyat Indonesia sepeti apa. Seperti pimpinan DPR itulah. Pimpinan DPR satu sisi makelar, satu sisi tukang tagih. Kami lelah, capek. Jumlah Undang-undang (yang dihasilkan) sedikit, tapi ada perilaku pimpinan DPR  seperti ini," tegasnya.(fat/jpnn)


JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengaku lelah dengan perilaku pimpinan DPR yang seringkali melahirkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News