Pimpinan Honorer K2 Pendukung Prabowo Serukan Salat Tahajud

Pimpinan Honorer K2 Pendukung Prabowo Serukan Salat Tahajud
Pendukung Pasangan Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat menghadiri Debat Terakhir Capres di Jakarta, Sabtu (13/4). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Seluruh rakyat Indonesia yang punya hak memilih, termasuk honorer K2 akan melakukan pencoblosan Pemilu 2019, Rabu (17/4). Khusus pilpres, honorer K2 terbelah, ada yang dukung Jokowi – Ma’ruf, ada yang ke Prabowo – Sandi.

Mesya Mohamad - Jakarta

PILPRES 2019 membuat honorer K2 terpecah dalam dua kubu. Sejatinya perpecahan sudah terjadi jauh sebelum Pilpres. Tepatnya saat pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memberikan kesempatan kepada honorer K2 usia 35 tahun ke bawah untuk mengikuti tes CPNS pada 2018.

Sebanyak 13 ribuan formasi dari total honorer K2 438.590 yang disiapkan, terisi hanya 6 ribuan karena banyak tidak memenuhi syarat.

Perpecahan makin kentara saat Jokowi mengeluarkan PP.49/2018 tentang Manajemen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Pro kontra di kalangan honorer K2 membuat mereka terkotak-kotak secara politik.

BACA JUGA: Bima Arya Dukung Jokowi – Ma’ruf, Pelanggarannya Tak Hanya Satu

Yang nyata-nyata menolak PPPK kemudian melakukan perlawanan dengan mendukung capres-cawapres 02 Prabowo-Sandiaga. Sedangkan yang menerima PPPK tapi tetap berjuang untuk mendapatkan status PNS condong ke capres-cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf.

Lantas apa kiat masing-masing kubu untuk memenangkan jagoannya. Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Timur Eko Mardiono mengatakan, di masa tenang ini konsolidasi terus dilakukan. Terutama Tim 9 PHK2I terus bergerak untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

Para honorer K2 mendukung Prabowo – Sandiaga diimbau untuk salat tahajud malam nanti jelang pencoblosan Pemilu 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News