Pintu Rumah Icah Digedor Tak Ada Jawaban, Begitu Dibuka, Ya Ampun

Pintu Rumah Icah Digedor Tak Ada Jawaban, Begitu Dibuka, Ya Ampun
Petugas memindahkan jenazah Cahaya (66) yang diduga menjadi korban perampokan di rumahnya, di Jalan Baamang I, Kelurahan Baamang Hulu, Sampit, Kalimantan Tengah, Jumat (30/10/2020). Foto: ANTARA/Norjani

"Saya tidak berani melihat lagi, katanya ada luka lebam dan berdarah pada mata. Tadi saya langsung melaporkan itu kepada warga lain. Ada ketua RT juga tadi," kata Erna.

Sementara itu Durahman, adik korban mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah diberi tahu tetangga korban.

Selama ini Durahman yang tinggal tidak terlalu jauh dari rumah korban, sudah khawatir melihat sang kakak tinggal sebatang kara sehingga dia sering mengajak korban pindah ke rumahnya. Namun selalu ditolak korban.

"Ia memang banyak perhiasan karena dia memiliki banyak kebun yang dibelinya bersama almarhum suaminya. Setiap minggu ada yang mengantar uang hasilnya. Tapi soal berapa banyak perhiasan dan uangnya, saya tidak pernah bertanya," kata Durahman.

Durahman mengatakan, sang kakak tidak memiliki anak kandung. Namun mempunyai anak angkat yaitu seorang perempuan.

Tapi Durahman tidak mengetahui keberadaan anak angkat sang kakak itu karena sudah berkeluarga dan tinggal terpisah sehingga hanya korban seorang diri di rumah tersebut.

Durahman berharap polisi bisa segera menangkap pembunuh sang kakak. Pihak keluarga sangat terpukul atas kejadian itu. (antara/jpnn)

Erna cerita, saat itu dia menggedor pintu rumah Icah tetapi tidak ada jawaban, lantas membukanya, langsung terkejut.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News