PKB Minta Fraksinya Kawal Ketat Penambahan Anggaran Bencana

PKB Minta Fraksinya Kawal Ketat Penambahan Anggaran Bencana
Kecamatan Sumur, Pandeglang jadi lokasi yang paling parah terdampak tsunami Selat Sunda, Selasa (25/12). Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Dita Indah Sari menilai upaya penanganan bencana masih lebih fokus ke tanggap darurat dan pascabencana.

Meskipun ini penting, namun lebih penting lagi harus konsisten membangun kerja mitigasi bencana.

"Mitigasi bencana, berupa serangkaian kerja terencana dari hulu ke hilir, merupakan keharusan di sebuah negara yang berada di tengah ring of fire.”

“Mulai dari penyediaan alat deteksi, operasionalnya, pemeliharaannya, pelatihan bagi warga plus tanggap daruratnya gimana, rehabilitasi rekonstruksinya gimana, itu kerja sepaket. Memang itu paket mahal dan terus menerus, bukan paket hemat. Tapi karena ini soal nyawa ribuan orang, ya harus tersedia," ujar Dita.

Menurut Dita, Indonesia memiliki 22 alat pendeteksi tsunami tetapi rusak karena tidak ada anggaran. Bahkan sebagian ada yang hilang dicuri.

“Saya dengar sekarang ada alat deteksi tsunami karena sebab vulkanis, seperti yang di Banten kemarin, tapi kita belum punya," sambung aktivis buruh ini menjelaskan.

Dita pun mengapreasiasi Presiden Joko Widodo yang menambahkan anggaran untuk pembelian alat pendeteksi tsunami.

”Kami apresiasi Pak Jokowi. Cak Imin juga sudah perintahkan fraksi PKB di DPR untuk mengawal anggaran ini supaya betul betul terealisasi. Kepala Daerah yang dari PKB pun sudah diperintahkan untuk mengalokasikan dari APBD nya. Supaya nggak kalang kabut setelah kejadian," lanjutnya.

Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Dita Indah Sari menilai upaya penanganan bencana masih lebih fokus ke tanggap darurat dan pascabencana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News