PKS: Israel Sungguh Biadab!
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini menilai tindakan Israel yang menyebab 58 warga Palestina meninggal dunia dan 2.700 lainnya luka-luka bertepatan dengan pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerussalem, sangat biadab. .
"Ini layak disebut pembantaian dan merupakan tindakan biadab," kata Jazuli.
Pihaknya sudah memprediksi saat aksi besar di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jumat pekan lalu lalu bahwa pemindahan Kedubes AS dan pengakuan sepihak Yerussalem sebagai ibu kota sejatinya adalah babak baru kezaliman Israel kepada bangsa Palestina.
"Hal itu terbukti, di hari peresmian Kedubes Amerika kemarin mereka telah membantai tidak kurang dari 55 warga Palestina yang sedang berunjuk rasa. Sungguh tindakan yang biadab," geram Jazuli.
Anggota Komisi I DPR itu meminta otoritas internasional melalui PBB, OKI, maupun koalisi negara-negara untuk pembelaan Palestina melakukan sidang darurat mengambil langkah-langkah efektif dan eksekutorial untuk menghentikan kebrutalan Israel yang baru saja mendapat legitimasi dari AS.
Meski selama ini Israel seolah tidak terjamah hukum internasional, kata dia, setidaknya sudah menunjukkan kepada penduduk dunia bahwa pembantaian nyawa manusia tidak didiamkan dan memiliki konsekuensi serius.
"Dunia harus melihat ini sebagai tragedi kemanusiaan dan menghukum Israel atas tindakan brutalnya," katanya.
Dia meminta pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan protes, kecaman, dan mengambil inisiatif multilateral untuk menghentikan kebiadaban Israel tersebut. (boy/jpnn)
Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini menilai tindakan Israel yang menyebab 58 warga Palestina meninggal dunia sungguh biadab
Redaktur & Reporter : Boy
- Anies dan Cak Imin Kompak Sebut Koalisi Perubahan Selesai
- Israel Bunuh 37 Warga Gaza dalam 24 Jam
- Kecewa Berat, Palestina Tinjau Ulang Hubungan dengan Amerika Serikat
- Fraksi PKS Kecewa AS Memveto Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
- Indonesia: Tindakan Amerika Serikat Telah Mengkhianati Perdamaian
- Israel Dikabarkan Menyerang, Warga Iran Pilih Lanjutkan Tidur