PKS Main Ancam, Demokrat Langsung Sanjung Gerindra

PKS Main Ancam, Demokrat Langsung Sanjung Gerindra
Prabowo Subianto berbincang dengan Susilo Bambang Yudhoyono saat tiba di Pendopo Puri Cikeas, Kab. Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/07/2017). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai sikap ngotot PKS memperjuangkan kadernya agar jadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, adalah sesuatu yang wajar. Dia juga tidak kaget mendengar PKS siap pecah kongsi jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.

”Bahkan PKS beberapa kali mengultimatum Pak Prabowo, tapi sampai hari ini tak kunjung juga, artinya apa ya wajar saya komunikasi-komunikasi politik untuk meyakinkan diri,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (12/7).

Demokrat sendiri berniat menjodohkan kader mereka dengan Prabowo. Namun, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu tak mau menebar ancaman seperti PKS.

Ferdinand menegaskan, pihaknya tetap menghormati pernyataan PKS tersebut. Namun, dia yakin Gerindra tidak akan terpengaruh oleh ancaman.

”Karena Gerinda itu partai yang mandiri jadi tidak bisa paksa-memaksa, tidak bisa tekan-menekan, ya maka harus ada lobi politik dan negosiasi,” sanjungnya.

Menurut Ferdinand, selama pendaftaran calon presiden belum ditutup, apa pun bisa terjadi. ”Selama janur kuning belum berdiri, percaya itu pernikahan belum terjadi (koalisi tidak akan terjadi, Red),” ucap Ferdinand. (aen)


Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean komentari manuver PKS menggunakan ancaman untuk mendesak Gerindra soal cawapres Prabowo


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Indopos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News